Kini, Tim Museum Geologi Bandung didampingi Dinas Kepemudaan, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata, serta komunitas Kota Sejuk sedang melaksanakan ekskavasi atau penggalian.
Terindikasi, fosil stegodon itu terawetkan dengan kerangka yang cukup lengkap.
Sementara itu, usianya diperkirakan ratusan ribu tahun.
Ketua Tim Kerja Penyelidikan dan Konservasi Museum Geologi, Unggul Prasetyo Wibowo, mengatakan, kegiatan ini merupakan ekskavasi lanjutan dari temuan awal pada 2024.
Ia menyebutkan, fosil yang ditemukan merupakan satu kerangka gajah purba atau stegodon.
"Kita berharap ini satu jendela cukup lengkap," katanya, Jumat (17/10/2025).
Bagian fosil yang ditemukan
Ia menyatakan, bagian fosil yang telah ditemukan meliputi rahang bawah lengkap dengan gigi, sepasang pelvis (tulang panggul), satu gading, beberapa tulang rusuk, dan bagian tulang kaki.
Menurutnya, rahang dan gigi adalah temuan penting guna mengidentifikasi jenis hewan.
"Kami sudah melihat ada karakter gigi gajah purba stegodon," ucapnya.
Ia juga mengatakan, perkiraan lapisan batuan di lokasi temuan berusia sekitar 800.000 tahun.
Diperkirakan, ekskavasi ini bakal berlangsung selama 10 hari.
"Sehingga fosil tersebut pun diperkirakan memiliki umur yang serupa dengan lapisan batuan," katanya.
Humas Komunitas Kota Sejuk, Sukadi, mengatakan, di kawasan Desa Tritik kerap ditemukan fosil hewan purba.
Selain stegodon, ada pula rusa purba.
"Di sekitaran lokasi ini juga banyak telah ditemukan fosil-fosil," ucapnya.
Artikel ini telah tayang di SuryaMalang.com dengan judul "Fosil Gajah Purba Stegodon Ditemukan di Hutan Tritik Nganjuk, Diperkirakan Usianya 800 Ribu Tahun."
https://surabaya.kompas.com/read/2025/10/17/225812578/fosil-gajah-purba-stegodon-ditemukan-di-nganjuk-diperkirakan-berusia-800000