Salin Artikel

Sebagian Santri Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Telah Kembali ke Asrama

Mushala tiga lantai milik Ponpes Al Khoziny Sidoarjo yang berada di area asrama putra itu ambruk pada Senin (29/9/2025) saat santri melaksanakan shalat Ashar.

Proses evakuasi korban jiwa dan pengangkatan puing bangunan berlangsung selama lebih dari sepekan hingga Selasa (7/10/2025).

Area tersebut juga disterilkan karena bangunan terdampak rawan roboh dan proses penyidikan kepolisian dari Polda Jawa Timur (Jatim) masih berlangsung.

Sejak kejadian itu, sebagian besar santri pulang ke rumah masing-masing dan kegiatan belajar mengajar dinonaktifkan sementara waktu.

Namun, Ketua Alumni sekaligus Juru Bicara Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, KH Zainal Abidin mengatakan, sebagian santri sudah kembali ke asrama per Jumat (17/10/2025).

“Mulai hari ini santri sudah sebagian ada yang balik ke pondok tapi khusus yang dewasa, yang kuliah. Kalau tsanawiyah (SMP) kelas 3 mulai diperbolehkan balik ke pondok,” kata Zainal kepada Kompas.com, Jumat (17/10/2025).

Ia mengatakan, pihak Ponpes Al Khoziny Sidoarjo telah menyampaikan ke seluruh wali santri bahwa santri sudah dapat diperbolehkan kembali ke asrama.

“Kita sudah WA (WhatsApp) di grup, telepon, sudah mulai diperkenankan (kembali ke pondok). Karena sebelumnya juga sudah banyak yang bertanya,” ucapnya.

Santri-santri yang sudah kembali ke asrama sementara waktu akan tinggal di Kampus II Al Khoziny Sidoarjo yang lokasinya tak jauh dari asrama sebelumnya.

Beberapa ruangan di kampus tersebut sementara ini digunakan sebagai tempat istirahat dan ruang belajar.

“Mungkin kita nunggu perkembangan lokasi yang sekarang, kita survei kalau misal yang datang 500 santri itu masih sangat mencukupi,” ujar Zainal.

Kegiatan perkuliahan di Kampus Al Khoziny Sidoarjo hanya saat malam hari. Oleh karena itu, saat pagi hingga siang, kampus dapat digunakan sebagai tempat sekolah bagi santri tsanawiyah dan aliyah (SMA).

Apabila tidak mencukupi, ponpes akan memanfaatkan ruangan di Kampus 1 Al Khoziny yang berlokasi di Jalan KH Hamdani, Siwalan Panji, Buduran, Sidoarjo.

Pemulihan trauma 

Lebih lanjut, Zainal mengatakan, kondisi psikologis santri dewasa yang sebagian sudah kembali ke pondok telah stabil usai adanya tragedi mushala ambruk.

“Rata-rata mereka sudah besar ya, insya Allah secara psikologis anak-anak standar-standar (stabil) saja dan kemarin lusa kami sudah melaksanakan shalat lima waktu berjemaah,” katanya.

“Relawan-relawan sudah mendatangi para korban, mendampingi secara psikologis. Kita kemarin juga dihubungi Dinas Kesehatan Provinsi Jatim kaitan dengan penanganan santri yang kembali ke pondok,” ujar dia. 

Robohnya bangunan tiga lantai mushala Ponpes Al Khoziny yang terletak di Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, terjadi pada Senin (29/10/2025) sore.

Berdasarkan analisis tim gabungan, penyebab ambruknya bangunan tersebut dikarenakan kegagalan konstruksi akibat ketidakmampuan menahan beban dari kapasitas seharusnya.

Tragedi tersebut telah menelan 63 korban jiwa dan puluhan lainnya mengalami luka-luka.

Kini, Polda Jatim tengah melakukan penyidikan untuk mengungkap adanya dugaan unsur pidana dalam kejadian tersebut.

https://surabaya.kompas.com/read/2025/10/17/211035278/sebagian-santri-ponpes-al-khoziny-sidoarjo-telah-kembali-ke-asrama

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com