Salin Artikel

Cerita Sulastri Jadi Pengurus Kopdes Merah Putih Sambil Berjualan Gorengan

Ada saja warga yang merasa terbantu dengan keberadaan Koperasi Desa Merah Putih. 

Salah satunya, Wakil Ketua Bidang Usaha Kopdes MP Semolowaru, Sulastri. Sebelum mengurus koperasi desa, ia berjualan gorengan demi menyambung hidup.

Namun kini, Sulastri mendapatkan tambahan pemasukan setelah direkrut menjadi pengurus koperasi desa.

Saat pertama kali ditemui Kompas.com, Kamis (16/10/2025), Sulastri terlihat cekatan dan gesit dalam mendata dan merapikan stok barang dagangan koperasi.

Sulastri menceritakan, mulanya ia hanyalah pedagang gorengan biasa yang menyewa tempat berdagang di Unit Pelayanan Kegiatan (UPK) di Semolowaru, Kecamatan Sukolilo, Surabaya, Jawa Timur.

Ia juga memiliki toko kelontong sederhana di depan rumah kontrakannya.

Namun, sekitar tahun 2023, ia mulai bergabung menjadi anggota dari Koperasi Barokah Sejahtera Semolowaru (KBSS), yang sekarang berubah menjadi Kopdes MP Semolowaru.

Ia mulanya bergabung setelah mengetahui beberapa bahan pokok, seperti gula, minyak, tepung, dan mie jagung dijual dengan harga lebih murah di koperasi. 

“Sekalian di sana kan juga bisa kita seperti menabung, tiap anggota ada kewajiban membayar simpanan wajib tiap bulannya Rp 25.000,” kata Sulastri.

Akhirnya, sejak diresmikannya Kopdes MP di seluruh wilayah Surabaya pada September 2025, wanita 49 tahun itu pun direkrut untuk menjadi pengurus.

“Ya awalnya saya juga ragu kiranya kalau jualan gorengan saya ramai bagaimana, tapi ternyata masih bisa nge-handle,” tuturnya.

Sulastri biasanya memulai hari di pukul 06.00 WIB dengan berjualan gorengan sembari menjaga UPK.

Lalu, sekitar pukul 12.00, ia bekerja sebagai sopir antar-jemput anak sekolah. Sebelum pukul 13.00 WIB, ia berjaga di Kopeds MP.

Semenjak menjadi pengurus koperasi, ia merasakan sejumlah manfaat, diantaranya dapat belajar menabung melalui simpanan wajib.

Sulastri juga sering mendapatkan potongan harga barang-barang koperasi yang dibeli, sampai mendapatkan sisa hasil usaha (SHU) tiap tahunnya.

“Selain itu, di sini kan saya juga dapat pengalaman bagaimana sih mengelola koperasi itu, saya juga dapat relasi baru,” ucapnya.

“Ya kan namanya orang berbisnis pasti gimana caranya kita kulakan itu dapat barang yang paling murah, kan jadinya lumayan bisa lebih meringankan di biaya modalnya,” ujar Sulastri. 

Menurutnya, menjadi pengurus koperasi tidak hanya melulu bicara mengenai uang, tetapi juga amanah yang ingin ia jalankan untuk kebaikan masyarakat.

“Apalagi sekarang anak saya sudah berumah tangga semua, saya hanya mencari penghasilan ya untuk saya dan suami sendiri, jadi terkadang membantu demi kebaikan orang lain itu rasanya senang,” kata dia.

https://surabaya.kompas.com/read/2025/10/16/213936278/cerita-sulastri-jadi-pengurus-kopdes-merah-putih-sambil-berjualan-gorengan

Terkini Lainnya

Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com