Salin Artikel

Program MBG di Pulau Sepudi Sumenep Tak Rata, Sekolah Cuma Bisa Berharap

Di Pulau Sepudi, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, salah satu program unggulan Presiden Prabowo Subianto ini baru berjalan hampir satu bulan, namun belum merata di semua wilayahnya. 

Sejumlah sekolah dasar (SD) dan lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD) di Kecamatan Gayam misalnya, masih harus menunggu giliran menerima paket makanan bergizi tersebut.

Kondisi ini memunculkan pertanyaan dari para kepala sekolah yang merasa belum tersentuh program.

"Setiap hari ada saja yang tanya, kapan sekolah mereka terima MBG," kata Sekretaris KKKS Kecamatan Gayam, Moh. Rusdi, di Sumenep, Rabu (15/10/2025).

Rusdi menyebut, sedikitnya ada lima SD dan tak kurang dari tujuh PAUD di Kecamatan Gayam yang belum menerima distribusi MBG.

Mayoritas sekolah lainnya sudah berjalan, namun sebagian masih belum mendapat manfaat dari program Pemerintah itu.

"Mereka melihat sekolah lain sudah menerima, wajar kalau berharap segera merata," tambah Rusdi.

Keterbatasan dapur MBG

Keterlambatan ini, menurut Rusdi, dipicu keterbatasan kapasitas dapur MBG di bawah SPPG Kecamatan Gayam.

Dalam satu hari, dapur hanya mampu menyiapkan sekitar 2.600 porsi, sementara jumlah siswa di Kecamatan Gayam lebih dari 3.000.

"Katanya porsinya memang tidak cukup untuk menjangkau semua sekaligus," sambung dia.

Rusdi berharap, jika pembangunan dapur baru belum memungkinkan, SPPG yang ada bisa menambah jumlah porsi agar seluruh siswa dapat merasakan manfaat MBG.

Menurut dia, keadilan distribusi menjadi harapan besar bagi sekolah-sekolah yang belum tersentuh.

Berbeda dengan SD dan PAUD, layanan MBG untuk jenjang SMP, MTs, SMA, dan MA di Pulau Sepudi dilaporkan sudah berjalan penuh tanpa kendala.

"Untuk yang SMP dan SMA sederajat, sudah menerima semua," ungkap Rusdi.

Sementara itu, Kepala SPPG Kecamatan Gayam, Zainul Mujib menyatakan, saat ini masih dalam proses pengajuan ke BGN agar seluruh siswa bisa terlayani.

Pengajuan tersebut meliputi penambahan porsi harian dan pengadaan ompreng (wadah makan) sebagai pendukung distribusi.

Targetnya, pada akhir Oktober, semua siswa di Kecamatan Gayam sudah bisa menerima MBG.

"Sudah pengajuan. Termasuk pengadaan omprengnya. InsyaAllah akhir bulan ini realisasi. Tanggal 27 Oktober," ungkap Inok -sapaan akrab Zainul Mujib.

https://surabaya.kompas.com/read/2025/10/15/121217778/program-mbg-di-pulau-sepudi-sumenep-tak-rata-sekolah-cuma-bisa-berharap

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com