Salin Artikel

Dari Hobi Jadi Bisnis, Perakit RC asal Malang Bikin Rubicon hingga Land Rover

Karya pemuda 30 tahun ini, kini berkembang bahkan diminati pasar mancanegara.

Melalui usaha bernama Van Built Custom, Ivan -sapaan akrabnya, dapat mengubah hobi menjadi ladang bisnis. Dia mampu mengutamakan sisi presisi dan kepuasan pelanggan.

Ivan berkisah, kecintaan Ivan pada dunia RC bermula saat melihat koleksi RC milik gurunya di SMK PGRI 3 Malang.

Meski sempat mundur karena harga yang mahal, keinginan itu tak pernah padam. Setelah bekerja, ia mulai merakit mobil RC pertamanya secara otodidak pada tahun 2020, di tengah masa pandemi.

"Awalnya hanya untuk diri sendiri, kemudian saya bergabung dengan komunitas RC. Ada anggota yang tertarik dengan RC rakitan saya, lalu saya jual dan bangun lagi yang baru."

Demikian ungkap Ivan saat ditemui di bengkelnya di Jalan Candi Cago, Blimbing, Kota Malang, Minggu (12/10/2025).

Dari sana, reputasinya menyebar dari mulut ke mulut di kalangan komunitas RC yang diikutinya, yakni Garangan dan 1 Persen RC.

Teman-teman sesama pehobi, kata dia, mulai memintanya untuk mengerjakan dan memodifikasi RC mereka.

Hal inilah yang mendorongnya untuk membuka jasa perakitan secara profesional melalui akun media sosial. Bagi Ivan, merakit RC bukan sekadar menyambung komponen.

Ivan mengaku memegang teguh prinsip, setiap karya harus dikerjakan dengan maksimal untuk memberikan hasil yang memuaskan.

"Orang mengeluarkan uang tidak sedikit. Saya tidak mau mereka menyesal dengan hasilnya. Prinsip saya, pekerjaan harus rapi dan presisi," kata dia.

Ia mengerjakan berbagai jenis layanan, mulai dari membangun RC dari nol, merakit kit, hingga kustomisasi total.

Bagian yang sering dikerjakannya secara mandiri meliputi pembuatan bumper, roll cage (pelindung bodi), penataan link arm, hingga pengecatan bodi.

Ivan juga telah beralih menggunakan las argon untuk hasil yang lebih kuat dan rapi.

Hingga kini, lebih dari 20 unit RC telah dikerjakan dari tangannya, dengan rata-rata model seperti Jeep Rubicon dan Land Rover Defender.

Salah satu proyek paling menantang sejauh ini adalah saat seorang pelanggan meminta dibuatkan RC Suzuki Vitara yang harus sama persis dengan mobil aslinya.

"Tantangan terbesarnya adalah presisi. Saat menyambung setiap bagian, ukurannya harus benar-benar pas. Jika meleset sedikit, saya harus bongkar dan bangun ulang," jelasnya.

Untuk pengerjaan modifikasi satu unit RC, Ivan membutuhkan waktu pengerjaan sekitar 3-4 minggu dengan biaya mulai Rp 1 juta-Rp 5 juta, tergantung tingkat kerumitan dan permintaan pelanggan.

Keahlian Ivan yang mampu menghasilkan RC skala 1:10 dengan kemiripan 90 persen dari mobil asli ternyata terdengar hingga ke luar negeri.

Ia mengaku pernah menerima permintaan pengerjaan dari Malaysia dan beberapa tahun lalu dari Amerika Serikat.

"Sebenarnya saya ingin sekali mengerjakannya, tetapi terpaksa belum saya berani ambil. Saya khawatir dengan proses pengiriman yang rumit dan biayanya yang tinggi," ujar Ivan.

Meskipun masih berstatus usaha sampingan, dedikasi Ivan pada dunia RC tidak main-main.

Ia terus belajar, baik dari YouTube maupun para senior di komunitas, untuk memastikan setiap mobil rakitannya tidak hanya indah dipandang, tetapi juga tangguh dan siap diajak bermain di alam liar.

https://surabaya.kompas.com/read/2025/10/12/180248978/dari-hobi-jadi-bisnis-perakit-rc-asal-malang-bikin-rubicon-hingga-land

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com