Hal tersebut dilakukan usai terjadinya tragedi ambruknya mushala di Ponpes Al Khoziny Sidoarjo pada Senin (29/9/2025) lalu yang menewaskan 67 korban jiwa.
Presiden Indonesia Prabowo Subianto memberikan atensi dan arahan agar seluruh bangunan tempat belajar, ibadah, maupun hunian santri melakukan evaluasi.
“Langkah ini menjadi bagian dari upaya bersama agar lingkungan pendidikan di Sidoarjo semakin aman, nyaman, dan layak sebagai tempat tumbuhnya generasi penerus bangsa,” kata Subandi, dikutip Rabu (8/10/2025).
Ia meminta masyarakat tak saling menyalahkan dalam peristiwa ini dan mengajak agar saling menguatkan satu sama lain.
“Jika ada satu yang kesusahan, maka seluruhnya ikut merasakan. Dan ketika satu bangkit, maka kita semua ikut berdiri bersama,” tuturnya.
Proses pencarian dan pertolongan korban ambruknya mushala Ponpes Al Khoziny resmi ditutup oleh tim SAR gabungan sejak Selasa (7/10/2025).
Subandi mengapresiasi kerja keras seluruh petugas karena sigap dalam menyelamatkan dan mengevakuasi para korban dari runtuhan.
“Saya menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih yang setulus-tulusnya kepada seluruh pihak yang telah bekerja cepat, sigap, dan penuh kepedulian dalam proses evakuasi serta penanganan musibah ini,” pungkasnya.
Bangunan yang difungsikan sebagai mushala tiga lantai di area asrama putra Ponpes Al Khoziny Sidoarjo mengalami ambruk dan menimpa para santri saat sedang melakukan shalat Ashar sekitar pukul 15.00 WIB, Senin (29/9/2025).
Berdasarkan analisis tim SAR gabungan, penyebab ambruknya bangunan mushala Ponpes Al Khoziny adalah kegagalan konstruksi akibat ketidakmampuan menahan beban dari kapasitas seharusnya.
Proses pencarian dan pertolongan korban resmi ditutup oleh tim Basarnas per Selasa (7/10/2025).
https://surabaya.kompas.com/read/2025/10/08/192623078/bupati-subandi-bakal-dampingi-evaluasi-seluruh-ponpes-di-sidoarjo