Salin Artikel

Sempat Berjalan 1 Bulan, Program MBG di SMPN 1 Jombang Dihentikan

JOMBANG, KOMPAS.com - Sempat berjalan satu bulan, program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMPN 1 Jombang, Jawa Timur, dihentikan oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) sejak 1 Oktober 2025.

Kepala SMPN 1 Jombang, Rudy Priyo Utomo mengatakan, para siswa di sekolahnya telah menerima makan siang pada program MBG sejak 1 September 2025.

Ratusan siswanya, menerima makan siang dari SPPG Kepatihan, Kabupaten Jombang, selama September 2025, namun berhenti sejak awal Oktober.

“Alasan dari SPPG karena ada perbaikan-perbaikan dengan batas waktu yang tidak ditentukan,” kata Rudy saat ditemui Kompas.com, Rabu (8/10/2025).

Namun, Rudy mengaku tidak mengetahui secara detail alasan perbaikan apa yang sedang dilakukan oleh SPPG yang menyuplai MBG di sekolah yang dipimpinnya. 

Ia mengungkapkan, pelaksanaan program MBG di sekolahnya yang disuplai dari SPPG Kepatihan, relatif berjalan lancar, meski sempat ada komplain dari wali murid.

“Ada beberapa komplain, tapi itu di awal-awal atau pekan pertama. Sebenarnya hanya ada beberapa (yang komplain) dari total 900 sekian porsi untuk siswa yang ada di sini,” ujar Rudy.

Karena tidak lagi menerima makan siang dari program MBG, pihaknya meminta para siswa untuk membawa bekal makan siang dari rumah masing-masing.

Sejauh ini, tambah Rudy, belum ada pemberitahuan lagi dari SPPG Kepatihan atau tawaran menerima program MBG dari SPPG terdekat.

“Karena dihentikan, kami umumkan kembali seperti dulu, anak-anak bawa bekal atau orangtuanya yang mengantarkan bekal,” katanya.

Sebagai informasi, SPPG Kepatihan yang menyuplai MBG di SMPN 1 Jombang, sebelumnya pernah mendapatkan komplain saat menyuplai makan siang di SMPN 2 Jombang.

Kala itu, berdasarkan temuan Dewan Pendidikan Kabupaten Jombang, ditemukan adanya kemasan susu yang diduga kedaluwarsa.

Selain itu, ditemukan buah jeruk membusuk yang dibagikan dalam paket kemasan menu MBG.

“Dari hasil monitoring, ini ada susu expired, kemudian jeruknya ada belatung. Itu yang hari kemarin. Kalau hari ini, nasi gorengnya basi,” kata Ketua Dewan Pendidikan Jombang Cholil Hasyim saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (4/9/2025).

https://surabaya.kompas.com/read/2025/10/08/182252478/sempat-berjalan-1-bulan-program-mbg-di-smpn-1-jombang-dihentikan

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com