Selain itu, salah satu korban diduga adalah keponakan Bupati Bangkalan Lukman Hakim, yang hingga kini belum ditemukan.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bangkalan, M Zainul Qomar mengakui, memang masih ada beberapa santri asal Bangkalan belum ditemukan.
Salah satunya santri yang merupakan keponakan dari Bupati Bangkalan, Lukman Hakim.
"Keponakan dari Bupati sampai sekarang belum ditemukan, itu dari Kartu Tanda Penduduk (KTP) orangtuanya, berasal dari Desa Banyoneng Laok, Kecamatan Geger," ujar Zainul di Bangkalan, Rabu (8/10/3025).
Saat ini, BPBD masih terus mengumpulkan data santri asal Kabupaten Bangkalan yang belum ditemukan dalam tragedi Ponpes Al Khoziny tersebut.
Sejauh ini, BPBD telah menerima data dari beberapa camat dan mendapat data sembilan santri yang belum ditemukan. Namun, dari data tersebut diakui sebanyak delapan sudah ditemukan dan satu santri yang belum.
"Namun kami juga belum yakin jumlah totalnya berapa karena itu masih laporan dari tujuh camat saja, yang lain belum melapor," jelasnya.
Ketidaksinkronan data itu juga disebabkan adanya korban dengan KTP luar Bangkalan, namun dimakamkan di Bangkalan.
"Ada juga korban yang dimakamkan di sini namun datanya beralamatkan di wilayah lain. Tapi karena kemanusiaan, tetap kami bantu kawal sampai tiba di rumah hingga pemakaman," kata dia.
Sebelumnyaa diberitakan, terdapat sebanyak 10 korban yang sudah dimakamkan di Bangkalan. 10 korban itu yakni Alvan Ibrahimavic (14) asal Blega, dan Nuruddin (13) asal Desa Karang Gayam, Kecamatan Blega.
Selain itu, Ahmad Rijalul Haq (16) asal Kecamatan Tragah. Dua terakhir yang teridentitikasi adalah Moh Royhan Mustofa (17) warga Kecamatan Kamal, dan Sulaiman Hadi (15) asal Kecamatan Modung.
Lima korban lain yang tiba tadi malam yakni M Maulidy Hasany Kamil (16) dan M Azam Alby Alfa Himam (17) asal Desa Karang Gayam, Kecamatan Blega, Moh Ubaidillah (17), warga Desa Karpote, Desa Blega.
Lalu, Achmad Fathoni Abil Falaf (17), Desa Tagungguh, Kecamatan Tanjung Bumi serta Mohammad Anas Fahmi (15) asal Desa Banyuajuh, Kecamatan Kamal.
Para santri tersebut sebelumnya melaksanakan shalat ashar di mushala Ponpes Al Khoziny. Namun saat shalat, bangunan tiga lantai di ponpes itu ambruk dan menimbun para korban.
https://surabaya.kompas.com/read/2025/10/08/130726078/diduga-jadi-korban-di-ponpes-al-khoziny-keponakan-bupati-bangkalan-belum