Salin Artikel

Tak Ingin Ada Suroso Lainnya Tewas Tertimbun Longsor Tambang, Dinas ESDM Jatim Malah Mangkir Rapat Koordinasi Mitigasi Tambang di Magetan

Rapat ini diadakan usai kejadian longsor di area tambang Desa Trosono, Kecamatan Parang, yang menewaskan Suroso (55), seorang pekerja tambang.

Ketua DPRD Magetan, Ratno, menyatakan kekecewaannya terhadap ketidakhadiran ESDM dalam rapat yang berlangsung di Pendopo Suryahraga Magetan.

Rapat tersebut menekankan pentingnya mitigasi agar kejadian serupa tidak terulang.

“Sebetulnya kita mengundang. Nanti dengan pemerintah daerah dan komisi yang membidangi, kita ke ESDM Provinsi. Kewenangan daerah itu di mana? Unsur pengawasannya itu siapa?” ujarnya setelah rapat pada Selasa (7/10/2025).

Ratno menambahkan bahwa pengawasan terhadap kegiatan tambang di Kabupaten Magetan sangat minim.

Dari enam orang pengawas tambang yang ada, sebagian besar sudah berusia lanjut.

“Kita melihat hanya enam, itupun sudah berusia lanjut. Kita sampaikan ke provinsi untuk menjadi perhatian bersama."

"Ini sedikit mengurangi semangat kita yang luar biasa untuk membangun tambang di Magetan sesuai harapan kita,” imbuhnya.

Kang Ratno juga mengungkapkan bahwa hingga saat ini belum ada regulasi yang jelas terkait pajak pertambangan di Kabupaten Magetan.

Dari 10 penambang yang beroperasi, kontribusi mereka terhadap pemerintah daerah hanya tercatat sebesar Rp 700 juta.

“Dari sepuluh penambang, kontribusinya hanya sekitar Rp 700 juta. Itu pun sifatnya sukarela, bukan aturan. Padahal satu lokasi tambang bisa mengirim ratusan truk setiap hari,” ucapnya.

Kekecewaan juga disampaikan Kapolres Magetan, AKBP Raden Erik Bangun Prakasa, terkait ketidakhadiran Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur.

Ia berharap dalam kegiatan tersebut dapat dihasilkan aturan tambang yang jelas di Kabupaten Magetan.

Salah satu isu yang mencuat adalah penutupan operasional tambang CV Putra Anugrah oleh Pj Bupati Magetan, karena perizinan yang berada di Jawa Tengah, sementara operasional tambang mereka berada di kawasan Jawa Timur.

“Ini yang perlu disuarakan, kami dari kabupaten sudah merespon ini. Provinsi agar hadir untuk memberikan jawaban tentang regulasi dan lain sebagainya,” katanya.

Untuk mencegah terulangnya kejadian longsor yang menewaskan Suroso, Polres Magetan berkomitmen menindak tegas perusahaan tambang yang tidak mematuhi aturan.

“Saya tegas ngomong, tidak boleh ada lagi Pak Suroso berikutnya. Saya akan tindak tegas apabila ada penyimpangan masalah pertambangan di wilayah Kabupaten Magetan,” tegasnya.

Sebelumnya, area tambang galian C di Dukuh Kletak, Desa Trosono, Kecamatan Parang, Kabupaten Magetan mengalami longsor pada Sabtu (27/9/2025) siang.

Suroso (55), warga Dusun Betok 2, Desa Nguri, Kecamatan Lembeyan, tertimbun material tanah setinggi belasan meter.

Kapolsek Parang, AKP Sukarno, menjelaskan bahwa longsor diduga dipicu getaran dari alat berat excavator atau backhoe loader yang beroperasi di sekitar lokasi.

“Saat kejadian, korban tengah berbincang dengan rekannya. Korban memberi tahu saksi akan adanya longsor. Saksi berhasil lari, sedangkan korban berlari ke arah berbeda dan tertimbun material dari atas,” ujarnya di lokasi tambang.

https://surabaya.kompas.com/read/2025/10/08/094057778/tak-ingin-ada-suroso-lainnya-tewas-tertimbun-longsor-tambang-dinas-esdm

Terkini Lainnya

Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com