Keempat santri tersebut adalah Syehlendra Haical, Nur Ahmad Rahmatulloh, Muhammad Wahyudi dan Saiful Rozi.
“Total 4 santri yang masih dirawat. Mereka adalah Haical, Nur Ahmad, Wahyudi, dan Saiful Rosi,” ujar Direktur Utama RSUD RT Notopuro Sidoarjo, dr Atok Irawan, saat dikonfirmasi.
Menurut Atok, dari keempat santri yang dirawat, dua di antaranya diperkirakan bisa pulang dalam waktu dekat.
Sementara itu, kondisi dua santri lainnya sudah stabil, namun masih memerlukan perawatan lanjutan.
“Nanti ada yang bisa rawat jalan yaitu Nur Ahmad dan Wahyudi. Kondisi Haical stabil, Saiful Rosi masih perawatan luka, namun kondisinya stabil,” ujarnya.
Dokter spesialis ortopedi dan traumatologi RSUD RT Notopuro, dr Larona Hydravianto, mengungkapkan bahwa kondisi kesehatan Haical menunjukkan perbaikan signifikan setelah kaki kirinya diamputasi pada Jumat (3/9/2025).
“Jadi kalau kondisi klinisnya (Haical) memang sangat membaik ya, bahkan sangat drastis perbaikannya,” kata Larona.
Larona menjelaskan bahwa sebelum amputasi, jumlah leukosit Haical mencapai 21.000, namun kini telah menurun menjadi 11.000.
Fungsi lever yang sebelumnya berada di angka ribuan kini telah normal di kisaran 300 hingga 400.
“Sementara masih kita taruh di intensif care, karena kita masih butuh untuk menormalkan fungsi lever, menormalkan leukositnya. Kemudian memantau luka dan sebagainya,” tambahnya.
Sebelumnya, proses pencarian dan pertolongan korban ambruknya mushala Ponpes Al Khoziny telah resmi ditutup Basarnas.
Total terdapat 171 korban yang terevakuasi di mana 104 orang dinyatakan selamat.
“Apa yang kita tutup hari ini proses pencarian dan pertolongan. Nanti akan ditindaklanjuti disupervisi langsung oleh BNPB,” kata Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas), Marsekal Madya TNI Mohammad Syafii, Selasa (7/10/2025).
https://surabaya.kompas.com/read/2025/10/08/055625078/proses-evakuasi-korban-ponpes-al-khoziny-ditutup-4-santri-masih-dirawat-di