Sejauh ini, pihak pondok pesantren belum memberikan keterangan resmi lebih lanjut soal kabar penyelidikan kasus bangunan mushala yang runtuh.
Ketua Alumni Santri Ponpes Al Khoziny, KH M Zainal Abidin enggan memberikan komentar lebih jauh soal pemanggilan saksi dari pihak Ponpes oleh kepolisian Polda Jatim.
“Mohon maaf agar itu bukan kapasitas saya, saya sekali lagi ini hanya mewakili dari alumni yang ada di ponpes di sini,” kata Zainal Abidin, Selasa (7/10/2025).
Zainal nampak hadir dalam sesi penutupan operasi SAR pencarian dan pertolongan korban bersama jajaran Kepala Basarnas dan Kapolresta Sidoarjo.
Tidak terlihat pimpinan atau jajaran pengasuh Ponpes Al Khoziny dalam lokasi runtuhan saat penutupan.
Hal ini disampaikan oleh Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Jules Abraham Abast pada Senin (6/10/2025).
“Kalau bicara proses upaya penegakan hukum, seperti yang disampaikan Bapak Kapolda bahwa hal ini pasti akan tetap kita lakukan,” kata Jules.
Sejumlah barang bukti telah diambil oleh pihak kepolisian dari bekas runtuhan mushala Al Khoziny di TKP.
Salah satu tim penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jatim memanggil satu saksi santri selamat atas nama Shaka Nabil Ichsani untuk memberikan klarifikasi ambruknya bangunan tersebut.
“Iya (undangan pemanggilan untuk Shaka Nabil Ichsani), untuk panggilan saksi,” kata penyidik Unit II Subdit I Indagsi Ditreskrimsus Polda Jatim, AKP Edi Iskandar saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu (4/10/2025).
https://surabaya.kompas.com/read/2025/10/07/150530178/ketua-alumni-ponpes-al-khoziny-enggan-komentar-soal-penyelidikan-polisi