SIDOARJO, KOMPAS.com - Polda Jawa Timur (Jatim) belum memanggil saksi untuk penyelidikan ambruknya mushala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo.
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Jules Abraham Abast mengatakan, pihaknya akan meminta keterangan saksi setelah proses evakuasi terhadap korban selesai.
“Baik, kalau terkait dengan saksi tentu ini berarti kita harus melakukan proses pemanggilan, melakukan proses interogasi,” kata Jules, Senin (6/10/2025).
“Sejauh ini kami belum melakukan atau melangkah ke sana (pemanggilan saksi). Karena kembali yang saya sampaikan tadi bahwa kami masih fokus pada proses evakuasi,” terangnya.
Sebelumnya, Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jatim memanggil satu saksi atas nama Shaka Nabil Ichsani untuk memberikan klarifikasi ambruknya bangunan tersebut.
“Iya (undangan pemanggilan untuk Shaka Nabil Ichsani), untuk panggilan saksi,” kata penyidik Unit II Subdit I Indagsi Dit Reskrimsus Polda Jatim, AKP Edi Iskandar saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu (4/10/2025).
Pemanggilan tersebut berdasarkan surat laporan polisi nomor: LP/A/4/IX/2025/SPKT.UNITRESKRIM/POLSEK BUDURAN POLRESTA SIDOARJO/POLDA JAWA TIMUR tanggal 29 September 2025.
Juga, Surat Perintah Penyelidikan Nomor SP. Lidik/4579/X/RES.1.2./2025/Ditreskrimsus/Polda Jatim tanggal 01 Oktober 2025.
Shaka dipanggil sebagai saksi dari pihak santri pada Jumat (3/10/2025) pukul 13.00 WIB di Unit II Subdit Tipid Indagsi.
“(Shaka) Salah satu santri,” ucap Edi Iskandar.
Diketahui, bangunan yang difungsikan sebagai mushala tiga lantai di area asrama putra Ponpes Al Khoziny Sidoarjo mengalami ambruk dan menimpa para santri saat sedang shalat ashar sekitar pukul 15.00 WIB pada Senin (29/9/2025).
Berdasarkan analisa tim SAR Gabungan, penyebab ambruknya bangunan mushala Ponpes Al Khoziny adalah kegagalan konstruksi akibat ketidakmampuan menahan beban dari kapasitas seharusnya.
Dari hasil penanganan selama sepekan, korban yang sudah dievakuasi sebanyak 169 orang.
Korban yang selamat sebanyak 104 orang, sebagian masih menjalani perawatan di rumah sakit terdekat. Korban meninggal dunia sejauh ini berjumlah 65 orang, enam di antaranya body part.
https://surabaya.kompas.com/read/2025/10/06/213254278/fokus-evakuasi-korban-polda-jatim-belum-panggil-saksi-kasus-runtuhnya