Salin Artikel

Lagi, Angin Kencang Terjang Jember, Puluhan Rumah Rusak dan Akses Jalan Sempat Lumpuh

Ini mengakibatkan kerusakan di 10 kecamatan serta menumbangkan 7 pohon besar yang menutup akses jalan dan menimpa rumah serta kendaraan warga.

Bencana tersebut terjadi sekitar pukul 14.20 WIB dan berlangsung singkat namun membawa dampak cukup luas.

Termasuk kerusakan pada kantor kelurahan, rumah-rumah warga, hingga kendaraan yang sedang terparkir.

Salah satu dampak paling mencolok terjadi di Kecamatan Sumbersari, tepatnya di halaman Kantor Bulog Jember Kebonsari.

Sebuah pohon berukuran besar tumbang dan menimpa sebuah mobil berjenis MPV dengan nomor polisi P 1940 HA.

“Pohon tumbang tepat mengenai mobil yang sedang parkir, rusak cukup parah, namun tidak ada korban jiwa,” ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember Indra Tri Purnomo.

Di Kecamatan Patrang, pohon berdiameter 80 cm tumbang tepat di depan Universitas dr Soebandi, menutup seluruh badan jalan dan menyebabkan kemacetan lalu lintas cukup panjang hingga petugas melakukan evakuasi.

Kondisi serupa terjadi di depan sebuah kafe di Kelurahan Slawu, di mana pohon tumbang lainnya juga menghambat arus lalu lintas.

Selain itu, beberapa rumah warga mengalami kerusakan cukup serius, terutama pada bagian atap dan dapur, akibat tertimpa pohon maupun diterjang angin kencang.

Di Kecamatan Puger, sebuah rumah mili Ponodi di Dusun Krajan Barat, Desa Mlokorejo, dilaporkan mengalami kerusakan cukup berat setelah atap rumahnya ambruk diterjang angin.

Sementara itu, di Kecamatan Panti, dapur rumah milik warga bernama Bawi dilaporkan ambruk, dan di Kecamatan Patrang, dua rumah mengalami rusak ringan serta satu dapur rumah roboh.

Fasilitas umum juga tak luput dari kerusakan. Di Kelurahan Sempusari, atap kantor kelurahan yang terbuat dari gavalum tersingkap oleh tiupan angin kencang.

Di Desa Kemuning Lor, Kecamatan Arjasa, pohon tumbang mengenai kabel listrik, menutup akses jalan utama menuju Puncak Rembangan.

“Tim BPBD dibagi menjadi tiga regu dan langsung bergerak ke lokasi kejadian untuk melakukan pemotongan pohon, pembersihan material, serta pengaturan lalu lintas,” jelas Indra.

Proses penanganan pohon tumbang selesai dilakukan sekitar pukul 16.30 WIB.

Hingga pukul 19.00 WIB, kondisi di lapangan dinyatakan terkendali, arus lalu lintas kembali lancar, dan tidak ada laporan korban jiwa.

Secara keseluruhan, BPBD mencatat dampak bencana ini meliputi kerusakan di 10 kecamatan, 6 kelurahan, dan 7 desa.

Kerusakan meliputi 2 dapur rumah ambruk, 1 rumah rusak sedang, 9 rumah rusak ringan, dan 1 kantor kelurahan.

Sebagai tindak lanjut, pihaknya merekomendasikan pendistribusian bantuan logistik bagi warga terdampak serta peningkatan kewaspadaan masyarakat terhadap potensi cuaca ekstrem.

“Kami mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap kemungkinan hujan disertai angin kencang, terutama saat memasuki masa peralihan musim seperti saat ini,” pungkas Indra Tri Purnomo.

Cuaca terakhir di wilayah Jember terpantau berawan, dan BPBD masih terus memantau perkembangan di lokasi terdampak.

https://surabaya.kompas.com/read/2025/10/06/204423678/lagi-angin-kencang-terjang-jember-puluhan-rumah-rusak-dan-akses-jalan

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com