Warga Surabaya itu adalah satu dari 5 santri yang pada Rabu (1/10/2025) sore berhasil diselamatkan dalam kondisi hidup setelah 3 hari terkubur puing-puing reruntuhan bangunan mushala Ponpes Alkhoziny Sidoarjo.
Syaifurrosi yang biasa dipanggil Rosi mengaku masih ingat saat kejadian dia sedang melaksanakan salat ashar bersama santri lainnya.
"Saat rakaat kedua, atap ambrol. Saya tidak tahu saya di mana, pokoknya gelap," kata Rosi, Jumat (3/10/2025).
Dalam posisi terkubur reruntuhan, dia mengaku masih bisa berkomunikasi dengan beberapa temannya.
Mereka berteriak sekuat suara namun tidak ada yang merespon.
Mereka sempat mencoba menarik mendorong bongkahan beton tapi gagal.
"Akhirnya kami baca istighfar. Kalau capek tidur," ujarnya.
Selama 3 hari, hanya 3 aktifitas yang bisa dilakukan.
"Cuma minta tolong, baca istighfar, terus tidur. Begitu terus," jelasnya.
Seperti diketahui tim SAR gabungan mengevakuasi tujuh korban dari reruntuhan bangunan di Ponpes Al Khoziny pada Rabu lalu
Direktur Operasi Basarnas, Laksamana Pertama TNI Yudhi Bramantyo, selaku SAR Mission Coordinator (SMC) mengatakan, ketujuh korban dievakuasi dari sektor pencarian Site A1.
"Proses evakuasi berlangsung dramatis karena tim harus lebih dulu membuka akses aman di tengah reruntuhan yang tidak stabil," katanya.
Dari 7 yang berhasil dievakuasi, 5 diantaranya masih hidup.
Mereka adalah Haikal yang berhasil dievakuasi pada pukul 15.22 WIB.
Pada pukul 18.05 WIB, Muhammad Wahyudi dievakusi dalam kondisi selamat.
Pada pukul 18.40 WIB, Al Fatih dievakuasi dalam kondisi selamat.
Pukul 19.16 WIB, Putra berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat.
Kemudian, pada pukul 20.20 WIB, Syaifurrosi juga dievakuasi dalam keadaan selamat.
Metode evakuasi yang digunakan untuk menjangkau korban menurut Yudhi sangat menantang.
Tim SAR harus membuat galian pada dasar bangunan dari titik masuk hingga menuju lokasi keberadaan korban.
Galian tersebut juga dalam kondisi terbatas untuk dilewati dari segi kedalaman yakni hanya 80 cm dan diameter galian hanya 60 cm.
"Galian tersebut hanya bisa dilalui dengan cara merayap dan personel yang bertugas harus melakukan proses evakuasi dalam posisi tengkurap selama kurang lebih tiga jam tiap shift-nya," pungkasnya.
https://surabaya.kompas.com/read/2025/10/03/155252978/baca-istighfar-sampai-tertidur-cara-rosi-bertahan-di-bawah-reruntuhan