SIDOARJO, KOMPAS.com - Dua warga Surabaya ditemukan meninggal dalam tragedi runtuhnya bangunan mushala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur.
Bangunan tiga lantai di area asrama putra Ponpes Al Khoziny Sidoarjo ambruk dan menimpa para santri saat sedang melaksanakan shalat ashar sekitar pukul 15.00 WIB pada Senin (29/9/2025).
Per Rabu (1/10/2025), tercatat 108 santri menjadi korban. 18 dievakuasi petugas dan lainnya evakuasi mandiri. Sementara 5 di antaranya dinyatakan meninggal dunia.
Dua korban meninggal dunia yang sebelumnya tercatat sebagai Mr. X, kini telah diketahui identitasnya.
Pertama, Rafi Catur Okta Mulya (17), warga Kelurahan Putat Jaya, Kecamatan Sawahan, Kota Surabaya.
Kedua, Mochammad Agus Ubaidillah (14), warga Kelurahan Morokrembangan, Kecamatan Krembangan, Kota Surabaya.
Selain Rafi dan Agus, tim SAR gabungan mengevakuasi lima korban selamat dengan total tujuh korban terevakuasi dari sektor A1 dan A4.
“Kami mengevakuasi tujuh korban dengan rincian lima selamat dan dua dalam kondisi meninggal dunia,” kata Direktur Operasi Basarnas Laksamana Pertama TNI Yudhi Bramantyo, Rabu (1/10/2025).
Berikut daftar nama korban tewas ambruknya mushala Ponpes Al Khoziny:
Tim SAR gabungan masih melakukan upaya penyisiran di segala sudut reruntuhan yang kini diganti menjadi empat sektor.
Proses evakuasi juga dilakukan dengan penuh kehati-hatian mengingat struktur bangunan rentan.
Sebagaimana diketahui, berdasarkan analisa tim SAR gabungan, penyebab ambruknya bangunan mushala Ponpes Al Khoziny adalah kegagalan konstruksi akibat ketidakmampuan menahan beban dari kapasitas seharusnya.
Puluhan santri diperkirakan masih terjebak di dalam reruntuhan bangunan. Hari ini telah memasuki masa golden time atau 3x24 jam.
“Golden time akan berakhir sore hari. Terkait keputusannya seperti apa, nanti akan dirapatkan lagi,” pungkasnya.
https://surabaya.kompas.com/read/2025/10/02/121333478/2-santri-asal-surabaya-meninggal-dalam-tragedi-reruntuhan-mushala-ponpes-al