BMKG juga memperbarui kekuatan gempa utama yang semula dilaporkan bermagnitudo 6,5 menjadi magnitudo 6,0 setelah dilakukan analisis lebih lanjut.
Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak mudah percaya pada informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
“Masyarakat sebaiknya menjauhi bangunan yang retak atau rusak akibat gempa dan memastikan kondisi rumah aman sebelum kembali masuk,” kata Daryono.
Daryono juga mengungkapkan, gempa di Kabupaten Sumenep termasuk jenis gempa dangkal yang dipicu oleh aktivitas sesar aktif bawah laut.
“Karakteristik lokasi dan kedalamannya menunjukkan bahwa gempa dipicu oleh sesar aktif bawah laut dengan mekanisme pergerakan naik,” kata Daryono melalui rilis tertulisnya, Rabu (1/10/2025).
Dari penelusuran Kompas.com, sejumlah kerusakan terjadi di tiga desa di Kecamatan Gayam.
Namun, hingga kini belum ada jumlah pasti bangunan yang rusak dan berapa kerugiannya.
Tim Kecamatan Gayam masih terus melakukan pendataan akibat gempa tersebut.
https://surabaya.kompas.com/read/2025/10/01/063211678/tercatat-4-gempa-susulan-di-sumenep-terkuat-magnitudo-44