Salin Artikel

Jenazah Korban Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk Diterbangkan ke Babel

Berdasarkan pantauan Kompas.com, terlihat sejumlah orang berkumpul di kamar jenazah RSUD R.T. Notopuro, Selasa (30/9/2025).

Mereka tampak menangis tersedu di depan pintu ruangan itu.

Lalu, sejumlah petugas rumah sakit membawa sebuah peti mati berwarna putih dari kamar jenazah.

Mereka langsung memasukkannya ke dalam ambulans hitam yang terparkir di sekitar lokasi.

"Permisi, tolong dibuka tirainya, nanti lewat sini saja ambulansnya," kata salah satu petugas RSUD R.T. Notopuro, di sekitar kamar jenazah, Selasa (30/9/2025).

Sementara itu, Kepala Sub Bagian Humas RSUD R.T. Notopuro Sidoarjo, Perdigsa Cahya mengatakan, para keluarga tersebut hendak memulangkan korban meninggal, Muhammad Soleh (22).

"Satu kepulangan jenazah, yang dipulangkan ke Bangka Belitung berangkat hari ini, berangkat menuju Bandara. Meninggalnya sekitar pukul 08.30 WIB," kata Perdigsa, ketika ditemui di RSUD R.T. Notopuro.

Perdigsa menyebut, pihaknya harus menunggu kedatangan dari pihak keluarga korban.

Sebelum, memulangkan jenazah santri itu ke rumahnya di Jalan Tanjung Pandan, Bangka Belitung.

"Waktunya bukan karena lama di forensik tapi karena menunggu kabar dari keluarga korban. Jadi ada keluarga yang datang ke sini, memang menunggu dari Jakarta datang ke sini," jelasnya.

"Sudah datang, lalu sore ini diberangkatkan melalui kargo. Jadi rencananya sekitar magrib nanti ya (diterbangkan), kalau tidak salah, jadi barusan tadi berangkat untuk menuju Bangka Belitung," tambahnya.

Diberitakan sebelumnya, 2 korban ambruknya bangunan Ponpes Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jatim, meninggal dunia di RSUD R.T. Notopuro.

Diketahui, total korban yang sempat dievakuasi ke RSUD R.T. Notopuro usai insiden ambruknya Ponpes Al Khoziny itu ada 40 orang. Dengan rincian, 38 luka dan 2 meninggal dunia.

"40 anak santri yang sudah kita rawat. Dari itu 30 rawat jalan, semestinya masih sakit tapi sudah bisa dibawa pulang," kata Direktur Utama RSUD R.T. Notopuro, Dokter Atok Irawan, saat dikonfirmasi, Selasa (30/9/2025).

Sedangkan, 2 korban meninggal tersebut adalah, Mochammad Mashudulhaq (14) warga Kali Kendal, Dukuh Pakis, Surabaya, dan Muhammad Soleh (22) asal Bangka Belitung.

"Kemudian yang 8 sekarang rawat inap, yang 2 orang lagi meninggal dunia pukul 07.30 WIB sama 09.30 WIB, gantian meninggalnya di zona merah IGD, belum sempat dirawat," jelasnya.

https://surabaya.kompas.com/read/2025/09/30/174135578/jenazah-korban-ponpes-al-khoziny-sidoarjo-ambruk-diterbangkan-ke-babel

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com