Salin Artikel

Miris, Dari 40 SPPG Beroperasi di Pamekasan, Hanya 7 Dapur Kantongi Sertifikat

Data Dinas Kesehatan, sebanyak 40 SPPG sudah beroperasi dan mendistribusikan Makanan Bergizi Gratis (MBG).

Dari 40 dapur MBG, sebanyak 27 sudah mengajukan SLHS. Namun, hanya 7 yang sudah lulus dan mengantongi izin.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pamekasan, Saifudin menyampaikan, jika 7 SPPG sudah layak mendapatkan izin dan memperoleh SLHS.

"Masih ada tujuh yang sudah mendapatkan sertifikat SLHS," katanya, Selasa (30/9/2025)

Diungkapkan, dari 27 yang sudah mengajukan sebanyak 20 SPPG disarankan melengkapi dokumen persyaratan LSHS.

Seperti hasil laboratorium air dan pangan. Termasuk penyuluhan keamanan pangan bagi penjamah.

"Kami masih dalam proses melakukan pemeriksaan sebelum mengeluarkan rekomendasi terhadap beberapa SPPG lainnya," ucapnya.

Saifudin menjelaskan tidak serta merta merekomendasi SPPG mendapatkan SLHS.

Namun ada beberapa tahapan yang harus dilalui. Seperti pemeriksaan air yang digunakan di SPPG dan pemeriksaan terhadap alat masak yang dipakai.

Selanjutnya sampel makanan diperiksa. Apakah sudah aman atau masih terkontaminasi.

"Hal ini kita lakukan secara hati-hati karena berkaitan dengan keamanan makanan," ucapnya.

Tidak cukup itu, penjamah makanan juga dilatih untuk mendapatkan sertifikat.

Sebab menurutnya, penjamah makanan harus dilatih. Sehingga hasil makanan lebih steril dan benar-benar higienis.

"Setelah empat persyaratan dipenuhi dan hasil pemeriksaan baik, baru kami rekomendasikan untuk mendapatkan SLHS," katanya.

Saifudin menyampaikan setiap hari pengajuan SLHS terus bertambah. Rata-rata ada 5 pengajuan yang diterima Dinkes Pamekasan setiap hari.

Namun menurutnya, proses tetap harus dilakukan secara bertahap. Demi menjaga kehati-hatian dalam pemeriksaan.

"Kami tetap melakukan pengujian air dan alat secara profesional. Termasuk penyuluhan terhadap penjamah makanan harus efektif," ucapnya.

Jika tidak segera mendapatkan SLHS apakah SPPG berpotensi ditutup, Saifudin mengatakan imbauan dari Badan Gizi Nasional (BGN) mengarah ke hal tersebut.

Namun, pihaknya mengaku soal penutupan bukan ranah Dinkes Pamekasan. Pihaknya hanya fokus pada pemeriksaan kelayakan sesuai persyaratan menuju keluarnya SLHS.

https://surabaya.kompas.com/read/2025/09/30/173233278/miris-dari-40-sppg-beroperasi-di-pamekasan-hanya-7-dapur-kantongi

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com