Salin Artikel

Ditinggal Merantau Orangtua, 2 Siswa SD di Bangkalan Raih Prestasi Bidang Seni Pantomim

Namun, hal itu tak menyurutkan keduanya untuk terus berprestasi di bidang seni pantomim.

Dua siswa yang kini duduk di kelas IV, SDN Pejagan 3, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, itu dikenal cukup aktif di sekolah.

Kepala Sekolah SDN Pejagan 3, Heri Purwanto mengatakan bahwa bakat terpendam kedua siswa itu ditemukan saat sekolahnya hendak mengikuti lomba pantomim tingkat kecamatan pada tahun 2024 lalu.

Ia berinisiatif mendatangkan pelatih pantomim untuk menjaring siswa di sekolahnya.

"Setelah pelatih kami datangkan, semua anak diuji untuk mengikuti gerakan pelatih. Dan dipilihkan dua anak ini karena sangat mudah mengikuti gerakan pelatih. Jadi kami melihat dua anak ini memiliki bakat," ujarnya, Minggu (28/9/2025).

Saat itu, Siti dan Fauzan masih duduk di bangku kelas III. Keduanya merupakan teman sekelas.

Pelatih lalu memasangkan dua siswa itu untuk dibina sebelum mengikuti lomba pantomim.

Kegigihan Siti dan Fauzan ini membuahkan hasil.

Keduanya mendapatkan juara satu tingkat kecamatan.

Setelah menang, keduanya didaftarkan ke Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI) untuk bisa bertanding ke jenjang yang lebih tinggi.

Prestasi keduanya itu terus mereka pertahankan hingga lolos ke tingkat provinsi.

"Kami memang mulai dari bawah. Awalnya dari kecamatan, lalu kabupaten. Setelah itu tingkat provinsi. Waktu itu di Surabaya, Alhamdulillah juga dapat juara satu," ucapnya. 

Bakat Siti dan Fauzan itu lalu terus diasah dan didukung oleh Heri dan sekolahnya.

Kedua siswa itu lalu mengikuti Festival Lomba Seni dan Sastra Siswa Nasional (FLS3N).

"Alhamdulillah, tim kami masuk 10 besar tingkat nasional mengalahkan puluhan tim lain dari berbagai wilayah di Indonesia," ujarnya.

Finalis 10 besar itu nantinya akan kembali bertanding pada tanggal 3 sampai 8 November mendatang.

Dua siswa itu juga akan datang langsung ke Jakarta untuk menampilkan bakat terbaiknya.

"Kami optimistis bisa lolos. Anak-anak juga sangat antusias mempersiapkan lomba tersebut," katanya. 

Heri terus memfasilitasi dua siswanya itu dengan pelatih khusus pantomim.

Setiap minggu, mereka akan berlatih tiga kali demi bisa memenangkan lomba tingkat nasional itu.

"Mungkin karena memang bakatnya di sana, jadi saat latihan mereka tidak pernah mengeluh. Selalu semangat," ucapnya. 

Ditinggal merantau

Tak hanya memiliki bakat dan kegemaran yang sama, dua siswa ini juga memiliki nasib yang hampir serupa.

Dua orangtua Siti merantau ke Malaysia, sedangkan orangtua Fauzan berlayar di perusahaan kapal pesiar.

"Kami tidak pernah komunikasi langsung, karena memang semuanya merantau. Komunikasi dengan orangtuanya lewat hanya sambungan telepon," tuturnya.

Namun, sejak keduanya terus aktif mengikuti lomba, Heri dan para guru kerap berkunjung ke rumah Siti dan Fauzan.

Hal itu dilakukan agar keluarga juga mendukung bakat bocah 10 tahun itu.

Heri mengatakan, setelah ditinggal merantau, Siti tinggal bersama nenek dan kerabat ibunya.

Adapun  Fauzan tinggal bersama kakaknya, untuk kebutuhan sehari-hari dibantu oleh bibinya.

"Kami bangga, meski mereka ditinggal merantau, tapi bisa mengukir prestasi," imbuhnya.

Sementara itu, pelatih pantomim, R Nike Dianita Febriyanti mengatakan, dua siswa tersebut cukup berbakat dan mudah untuk dilatih.

"Karena memang ada bakat, jadi saya melatihnya juga lebih mudah. Mereka juga cepat memahami gerakan-gerakannya," tuturnya.

Dalam lomba tingkat nasional nanti, tim Siti dan Fauzan akan membawakan tema pantomim 'Berderma' dengan membawa cerita tentang kepedulian dan membawa pesan kebaikan serta membantu sesama.

"Nanti kami akan membawakan tema Berderma. Semoga nanti anak-anak bisa memberikan penampilan terbaiknya," ucapnya. 

https://surabaya.kompas.com/read/2025/09/29/063145278/ditinggal-merantau-orangtua-2-siswa-sd-di-bangkalan-raih-prestasi-bidang

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com