Salin Artikel

Terungkap Peran Kades dalam Kasus Pembacokan di Bangkalan, Sediakan Sajam untuk Perangkat

BANGKALAN, KOMPAS.com - Kasus pembacokan yang terjadi antara BS (55) dan MDH (23), warga Desa Geger, Kecamatan Geger, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, diduga didalangi oleh Kepala Desa Geger, Budiman.

Kuasa Hukum MDH, Bachtiar Pradinata mengatakan, berdasarkan fakta persidangan terungkap bahwa BS yang merupakan perangkat Desa Geger mendapatkan senjata tajam dari Budiman.

"Jadi, antara BS dan MDH itu tidak pernah ada konflik apa pun sebelumnya. Yang punya masalah itu B (Budiman) dengan MDH, B tersinggung karena ditegur MDH dijalan," tuturnya, Jumat (26/9/2025).

Ia mengatakan, kasus itu bermula saat Budiman hendak pulang usai menghadiri hajatan.

Namun, jalan keluar dari lokasi hajatan macet dengan kendaraan tamu hajatan yang hendak pulang.

Di saat macet itulah, Budiman hendak menyapa teman yang ada di depan kendaraan miliknya. Namun, bunyi klakson itu membuat MDH yang juga ada di depan kendaraan milik Budiman menjadi emosi.

"Lalu MDH ini bilang ke B, kalau keburu harusnya pulang dari tadi. Lalu, B tidak terima dan terus membunyikan klakson sampai anak MDH menangis. Lalu MDH keluar ucapan carok tersebut," imbuhnya.

Ucapan itulah yang diduga membuat Budiman kesal. Ia lalu pulang ke rumahnya dan menghubungi BS. Di situlah, BS diduga dihasut oleh Budiman hingga diberikan celurit saat melihat MDH melintas.

"Setelah MDH lewat di depan rumah B, lalu B ini menyerahkan senjata tajam itu ke BS untuk melakukan pembacokan pada MDH," ungkapnya.

Akibat hal tersebut, keduanya lalu terlibat duel dan saling bacok hingga keduanya dibawa ke rumah sakit. Masing-masing pihak juga saling melapor dan keduanya menjadi tersangka. Hingga kini, kasus terus bergulir di pengadilan.

Sementara itu, Kasi Pidum Kejaksaan Negeri Bangkalan, Hendrik Murbawa mengatakan saat ini kasus Budiman tersebut baru dilimpahkan ke Kejari Bangkalan.

"Ini sudah P21 jadi dilimpahkan ke kami setelah tahap dua. Dan kami akan siapkan berkas dakwaan untuk dilimpahkan ke Pengadilan Negeri Bangkalan agar bisa segera disidangkan," pungkasnya.

https://surabaya.kompas.com/read/2025/09/26/130935578/terungkap-peran-kades-dalam-kasus-pembacokan-di-bangkalan-sediakan-sajam

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com