Salin Artikel

Kirab Akbar Klenteng Eng An Kiong Malang, Ini Rute dan Pengalihan Arus Kendaraan

MALANG, KOMPAS.com - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang menyiapkan skema rekayasa lalu lintas (lalin) guna mengantisipasi kepadatan kendaraan.

Hal ini akan dilakukan saat perayaan akbar dua abad Klenteng Eng An Kiong, Kota Malang, Jawa Timur, yang akan menggelar kirab ritual dan budaya berskala internasional pada Sabtu (27/9/2025) besok.

Perayaan tahun ini dipastikan akan lebih meriah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya karena melibatkan peserta dari berbagai daerah di Indonesia serta mancanegara, seperti Tiongkok, Hong Kong, dan Singapura.

Kirab dijadwalkan akan dimulai pada pukul 12.30 WIB.

Kepala Dishub Kota Malang, Widjaja Saleh Putra, menjelaskan bahwa pihaknya telah berkoordinasi secara intensif dengan panitia penyelenggara dan Satuan Lalu Lintas Polresta Malang Kota untuk memastikan kelancaran acara sekaligus meminimalkan dampak kemacetan.

"Kami mendukung penuh kegiatan ini. Pengaturan arus lalu lintas telah kami siapkan untuk mengurai potensi kepadatan di ruas-ruas jalan utama," ujar Widjaja pada Jumat (26/9/2025).

Skema rekayasa lalin akan dipusatkan di Simpang Pasar Gadang. Di titik ini, kendaraan akan disaring dan dialihkan ke jalur alternatif.

"Kendaraan berat seperti truk dari arah selatan akan kami arahkan untuk lurus melintasi Pasar Gadang hingga tembus ke Jalan Mayjen Sungkono," jelasnya.

Sedangkan, untuk kendaraan roda empat (mobil) dan roda dua (sepeda motor), arus akan dialihkan melalui Jalan Sartono S.H. dan Jalan Kyai Tamin. Pengaturan ini diharapkan dapat mengurangi volume kendaraan secara signifikan di jalur yang akan dilalui rombongan kirab.

Untuk memastikan rekayasa berjalan efektif, sebanyak 35 personel Dishub akan diterjunkan. Jumlah tersebut akan diperkuat oleh personel gabungan dari TNI dan Polri yang akan ditempatkan di titik-titik persimpangan strategis dan jalur pengalihan arus.

Sebagai panduan bagi pengendara, pihak panitia akan memasang spanduk informasi di beberapa lokasi vital, terutama di titik pengalihan seperti Simpang Pasar Gadang dan Fly Over Kotalama.

Adapun rute yang akan dilintasi rombongan kirab yakni mulai dari Jalan Laksamana Martadinata, menuju Jalan Gatot Subroto, Jalan Trunojoyo, Jalan Kertanegara, melintasi Alun-Alun Tugu, Jalan Mgr Sugiyopranoto, Jalan Kauman, Perempatan Kasin, Jalan Ade Irma Suryani, Jalan Pasar Besar, dan kembali berakhir di Jalan Laksamana Martadinata.

https://surabaya.kompas.com/read/2025/09/26/125654778/kirab-akbar-klenteng-eng-an-kiong-malang-ini-rute-dan-pengalihan-arus

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com