Data Dinas Kesehatan P2KB Sumenep per 22 September 2025 mencatat, seluruh puskesmas di daerah ini tidak lagi menangani anak penderita campak.
Meski begitu, jumlah pasien yang masih dirawat di rumah sakit rujukan cukup tinggi.
Tercatat ada 34 pasien tersebar di sejumlah rumah sakit, mulai dari RSUD dr H. Moh Anwar, RSUD Abuya Kangean dan RSI Garam Kalianget.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes P2KB Sumenep, Achmad Syamsuri, membenarkan bahwa puskesmas sudah tidak lagi merawat pasien campak.
Menurutnya, tren ini menunjukkan pergeseran kasus ke rumah sakit rujukan yang memang menangani pasien dengan gejala lebih berat.
"Data terakhir, puskesmas memang sudah tidak merawat anak yang menderita campak," kata Syamsuri kepada Kompas.com, Rabu (24/9/2025).
Selain itu, lanjut Syamduri, capaian vaksinasi terus meningkat.
Hingga hari ke-24, cakupan vaksinasi sudah mencapai 94,2 persen.
Dari target 73.696 anak, sebanyak 69.713 anak telah divaksinasi.
Capaian ini seiring dengan diperpanjangnya program imunisasi massal atau Outbreak Response Immunization (ORI) hingga 27 September mendatang.
"Program imunisasi memang diperpanjang, untuk memenuhi capian, target," tambahnya.
Syamasuri juga menegutarakan, kondisi nihil pasien campak di puskesmas mengindikasikan penanganan di lini pertama berhasil menekan penyebaran.
Namun, tingginya angka pasien di rumah sakit menunjukkan masih ada anak yang terlambat terdeteksi atau memiliki komplikasi.
Sehingga imunisasi harus terus digenjot untuk mencegah lonjakan kasus baru.
https://surabaya.kompas.com/read/2025/09/24/111001278/pertama-kali-sejak-dinyatakan-klb-campak-puskesmas-sumenep-nihil-pasien