KEDIRI, KOMPAS.com - Jembatan Semampir yang membelah Sungai Brantas dan berfungsi sebagai jalur penghubung antardaerah di Kota Kediri, Jawa Timur, mengalami lendutan atau pergeseran bentuk struktur yang cukup parah.
Untuk mengantisipasi timbulnya bahaya, jembatan berkonstruksi besi yang berfungsi sejak tahun 1992 itu kini ditutup sementara.
Penutupan itu juga bertujuan untuk memberi ruang pada upaya perbaikannya. Sehingga, durasi penutupan diperkirakan akan memakan waktu yang cukup lama, hingga medio November mendatang.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Kediri Didik Catur mengatakan, temuan kondisi jembatan itu berdasarkan inspeksi dari Balai Besar Pemeliharaan Jalan Nasional (BBPJN). Jembatan itu perlu direhabilitasi untuk menjaga keselamatan dan kelancaran arus lalu lintas.
“Kegiatan rehabilitasi ini mengharuskan penutupan total mulai 15 September hingga 12 November 2025,” ujar Didik Catur, Kamis (19/9/2025).
Dampak dari penutupan itu, pihaknya berkoordinasi dengan sejumlah otoritas lainnya untuk memitigasinya. Di antaranya dengan melakukan rekayasa jalur agar lalu lintas tetap lancar, apalagi posisi jembatan berada di tengah kota.
Untuk kendaraan bus dan angkutan barang dari arah Surabaya ke Tulungagung akan dialihkan dari Jembatan Semampir menuju Jalan Mayor Bismo lalu ke Jalan Diponegoro, mengarah ke Kodim 0809, Kelurahan Burengan, Jalan Kapten Tendean, Sersan Suharmaji, Pertigaan Jetis menuju ke Tulungagung.
Sedangkan untuk bus dari Tulungagung ke Surabaya rutenya yakni Jalan Sersan Suharmaji melewati Kelurahan Ngronggo lanjut ke Jalan Tendean masuk ke Terminal Tamanan, kemudian menuju alun-alun, Jalan PB Sudirman dan Yos Sudarso.
“Untuk kendaraan berat di atas 10 ton kami imbau untuk tidak melintasi Kota Kediri, melainkan mengambil jalur alternatif melalui Papar menuju Tulungagung atau Blitar untuk menghindari kepadatan di Jalan PB Sudirman dan Yos Sudarso,” kata Didik menambahkan.
Sosialisasi penutupan itu juga dilakukannya secara masif melalui sejumlah saluran yang ada agar semakin banyak pengguna jalan yang mengetahuinya. Termasuk, dengan pemasangan sejumlah baliho di titik-titik strategis.
“Kita juga sudah mengimbau lewat ATCS untuk pemberitahuan bahwa ada penutupan ini sehingga bisa mengalihkan arus ke tempat-tempat yang lain. ATCS juga terus kita pantau mulai pagi sampai malam untuk mengetahui kepadatan lalu lintas di titik mana saja sehingga bisa kita atur untuk durasi traffic light,” lanjutnya.
Selain itu, untuk mengantisipasi kepadatan di beberapa titik rawan, pihaknya telah berkoordinasi dengan jajaran Polres Kediri Kota, Dinas Perhubungan serta Satker UPT Terminal. Bahkan juga penambahan personel di lapangan khususnya di jam-jam padat.
“Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan selama proses rehabilitasi ini. Semoga masyarakat dapat memahami dan mendukung upaya ini demi terciptanya infrastruktur yang lebih aman dan berkelanjutan,” pungkasnya.
Sebelumnya, jembatan tersebut juga sempat direncanakan akan direhabilitasi pada Maret 2025 yang lalu. Bahkan juga sempat dilakukan penutupan totol akses jembatan. Namun rehabilitasi saat itu urung dilakukan.
https://surabaya.kompas.com/read/2025/09/19/111532078/konstruksi-melendut-dan-membahayakan-jembatan-semampir-kediri-ditutup