Salah satu penerima SK tersebut adalah Betilia Rara Alhana, seorang perawat yang telah mengabdi selama delapan tahun di ruang neonatal intensive care unit (NICU) RSUD Blambangan.
"Alhamdulillah, saya senang. Setelah pengabdian selama ini, akhirnya dapat (SK pengangkatan)," ujar Betilia, sapaan akrabnya, usai menerima SK.
Dalam kesempatan itu, Betilia menceritakan pengalamannya selama delapan tahun bekerja sebagai perawat NICU, di mana ia menemani bayi-bayi yang tengah berjuang untuk bertahan hidup.
Ia mengaku sangat menyukai pekerjaannya, karena sering bertemu dengan berbagai kisah kehidupan dan kasus-kasus kesehatan yang jarang diketahui oleh masyarakat umum.
"Saya senang berkumpul dengan bayi-bayi. Ruang kerja saya adalah tempat bagi bayi-bayi sakit, dan saya banyak bertemu dengan kasus (penyakit) yang tidak banyak orang tahu," tuturnya.
Selama delapan tahun pengabdiannya, Betilia tidak hanya menemani perjuangan hidup para bayi, tetapi juga berjuang untuk mendapatkan status sebagai PPPK.
Ia telah mengikuti enam kali tes, termasuk tiga kali tes CPNS dan tiga kali tes PPPK, sebelum akhirnya berhasil diangkat sebagai PPPK penuh waktu di lingkungan Pemkab Banyuwangi.
"Saya ikut tes CPNS tiga kali, tes PPPK tiga kali dan belum lolos," ujarnya.
Dengan SK PPPK penuh waktu yang kini berada di tangannya, Betilia merasa terpacu untuk meningkatkan tanggung jawab dan disiplin dalam menjalankan tugasnya sebagai perawat.
Kinerjanya akan dievaluasi kembali dalam lima tahun ke depan.
Ia berharap dapat memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat sebagai bentuk rasa syukur atas amanah baru yang diterimanya.
"Harapannya semoga kinerja saya semakin lebih baik lagi, begitu juga Banyuwangi semoga semakin baik lagi," tutupnya.
https://surabaya.kompas.com/read/2025/09/18/171008078/setelah-mengabdi-8-tahun-nakes-di-banyuwangi-ini-tersenyum-karena-terima-sk