Bella mengatakan, aksi brutal sang suami dipicu oleh ajakan rujuk yang ditolak olehnya.
Awalnya, sang suami datang ke rumah Orang Tua Bella bersama kakak laki-lakinya.
Saat itu, kakak Taufik menunggu di luar rumah sambil mengajak anak Bella bermain.
Sedangkan, Taufik dan Bella di dalam rumah untuk membicarakan kelanjutan hubungan pernikahan keduanya.
"Suami saya datang ke rumah sama masnya, tapi suruh nunggu di luar momong (ajak main) anak saya," kata Bella di RSUD Pasirian, Kamis (18/9/2025).
Saat ajakan rujuk sang suami ia tolak, Taufik langsung marah-marah sambil mengeluarkan senjata tajam jenis celurit dan menyabetkannya ke tubuh Bella dari arah belakang.
"Habis omong-omongan (berbincang) itu dia marah-marah mau bunuh saya dan keluarkan celurit, saya pergi tiba-tiba dibacok dari belakanh," terangnya.
Bella menceritakan, ia dan suami sudah pisah ranjang selama satu bulan.
Awalnya, masalah pasangan muda ini dipicu oleh kebutuhan ekonomi keluarga yang kurang baik.
Bella mengaku, tidak pernah diberi nafkah untuk kebutuhan makan sehari-hari oleh sang suami.
"Pisah ranjang itu gara-gara ekonomi, saya gak pernah dikasih uang, padahal semua kebutuhan sudah habis, pas saya minta buat belanja malah dibilang gak pantas lalu saya diusir," ceritanya.
Mendengar kalimat menyakitkan dari suaminya sendiri, Bella akhirnya emosi dan minta cerai kepada Taufik.
"Terus saya emosi minta talak tiga dan pulang ke rumah orang tua saya," jelasnya.
Kini, Bella masih dirawat intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pasirian. Kondisi terbaru, Bella sudah sadar dan bisa diajak berkominikasi.
Sedangkan, terduga pelaku alias suami Bella sudah diamankan di Satreskrim Polres Lumajang.
Polisi juga mengamankan barang bukti berupa senjata tajam jenis celurit yang digunakan terduga pelaku untuk menganiaya korban.
"Terduga pelaku sudah kita amankan dan saat ini sedang proses pemeriksaan di Satreskrim Polres Lumajang," kata Kasi Humas Polres Lumajang Ipda Untoro Abimanyu.
https://surabaya.kompas.com/read/2025/09/18/105146078/kronologi-ibu-muda-di-lumajang-dianiaya-suaminya-sendiri-gara-gara-menolak