Kejadian ini memicu protes dari orang tua wali murid yang merasa khawatir akan kesehatan anak-anak mereka.
Kepala SDN Pasanggar 1, Gazali, mengonfirmasi bahwa empat siswanya memang mengalami muntah setelah mengonsumsi menu MBG.
"Awalnya satu siswa yang ketahuan muntah. Setelah itu ada informasi tambahan bahwa menjadi empat siswa," ujarnya.
Gazali menjelaskan bahwa muntah terjadi sekitar pukul 09.30 WIB, dan setelah kejadian tersebut, siswa diminta masuk ke kelas.
Ia juga membenarkan identitas siswa yang mengalami muntah.
"Sepertinya bukan keracunan, tapi alergi," tambahnya.
Ia mengungkapkan bahwa baru tiga hari lalu, sebanyak 101 siswa mendapatkan suplai menu MBG dari Dapur SPPG Al-Bukhori Murtajih.
Kejadian muntah ini terjadi pada hari kedua penyaluran menu MBG.
"Kemarin hanya satu yang muntah. Siswa yang lain tidak ada masalah," ujar Gazali.
Menu yang disajikan saat kejadian adalah nasi putih, telur mata sapi, dan irisan tempe, serta susu kotak kecil yang diberikan kepada seluruh siswa.
"Tadi pagi saya langsung ke rumah siswa yang muntah dan saya lihat kondisinya sudah sehat," ucapnya.
Gazali menambahkan bahwa kasus muntah ini awalnya ramai dibicarakan di grup wali murid, dan beberapa menit kemudian berlanjut di grup guru sekolah.
Alhasil, diketahui ada empat siswa yang mengalami muntah yang dilaporkan oleh wali murid dan guru.
https://surabaya.kompas.com/read/2025/09/17/162136078/4-siswa-muntah-setelah-konsumsi-menu-mbg-di-pamekasan