Salin Artikel

Rombongan Siswi MTs Jember Menangis di Makam Nasha, Salah Satu Korban Tewas Kecelakaan Maut Bromo

Siswi MTs Negeri 2 Jember itu bernama Nasha Azkiya Nayyara yang ikut dalam rombongan liburan ke Bromo bersama ibunya, Riyanti Elminingtyas.

Nasha meninggal, dan dimakamkan di Dusun Tamanan Timur, Desa/Kecamatan Tamanan, Bondowoso.

Plt Camat Tamanan, Abdul Hafi, membenarkan salah satu korban kecelakaan bus RS Bina Sehat dimakamkan di Tamanan Bondowoso, Senin (15/9/2025).

Sementara Riyanti masih menjalani perawatan.

Begitu mendengar kabar, pihaknya langsung datang ke rumah duka bersama ibu-ibu BPBD, kecamatan dan desa untuk bertakziah.

"Korban dimakamkan di Bondowoso," kata Hafi, Selasa (16/9/2025).

Pantauan di lapangan, rumah duka ramai didatangi kerabat untuk takziah.

Teman-teman sekolah korban dari Jember juga datang mendoakan.

Karangan bunga ucapan berbela sungkawa terlihat di rumah duka di antaranya dari Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, MTs Negeri 2 Jember, PO Bus INDS88 Jember, serta Faidah, mantan Bupati Jember periode 2016-2021.

Rekan sekelas korban menggelar tahlil, serta mendatangi makam korban di pemakaman Dusun Tamanan Timur.

Isak tangis rekan-rekan sekelas korban terdengar saat mereka menabur bunga sambil berdoa bersama.

"Sha, kita gak bisa masuk UGM bareng lagi seperti janji kita," kata salah seorang temannya saat menabur bunga di makam.

Guru Kesenian MTs Negeri 2 Jember, Dwi Raharjo, mengaku kedatangan seluruh teman sekelas dan guru ke rumah duka untuk berdoa. Pihaknya merasa sangat kehilangan.

"Semoga Nasha diberikan tempat yang baik, juga berdoa semoga ibunya yang sekarang masih dalam perawatan di rumah sakit diberikan kesembuhan dan ketabahan," ujar Dwi.

Ia mengenang sosok korban sebagai siswi yang pintar, baik dengan teman, meski pendiam.

"Terakhir bertemu saat mengumpulkan tugas Kamis lalu," kenangnya sambil menahan tangis.

Novika, bibi korban mengingat Nasha sebagai anak yang pendiam.

"Adik Nasha ini anaknya pendiam, memang tidak banyak omong. Orangnya kalem," kenang Novika sambil menangis.

Ia menjelaskan, terakhir korban dan ibunya mengirim foto selfie sedang berada di Bromo.

"Terakhir memang kirim foto selfie sama ibu saya. Saya lihat. Kirim foto selfie, mbak Yanti sama Nasha itu di Bromo. Itu kabar terakhir," ujarnya.

Korban disebutnya sering pulang ke Bondowoso jika ayah ibunya libur kerja.

Novika menjelaskan Riyanti Elminingtyas dan Heru Sukoco, orangtua korban berdomisili di Desa Tamanan, Bondowoso.

Namun mereka pindah setelah bekerja di Jember.

Karena mereka pendatang di Jember, akhirnya diputuskan korban dimakamkan di Bondowoso.

"Di sana kan pendatang, tidak ada keluarga juga. Akhinya diputuskan dimakamkan di sini," jelasnya.

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Sempat Ingin Kuliah di UGM, Teman Sekolah Menangis di Makam Siswi Bondowoso Korban Kecelakaan Bus.

https://surabaya.kompas.com/read/2025/09/17/065108578/rombongan-siswi-mts-jember-menangis-di-makam-nasha-salah-satu-korban-tewas

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com