Salin Artikel

Setia Membawa Buku, Kisah Pak Ipong Mengemudikan Perpustakaan Keliling

Namun semangatnya untuk berkeliling desa, bertemu anak-anak di lembaga pendidikan, sambil membawa buku bacaan, tetap menyala.

Sejak 2018, bapak dua anak ini terus tekun menjadi sopir sekaligus penggerak mobil perpustakaan keliling di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.

"Iya mulai tahun itu, 2018, saya ditugaskan di perpusda dan sampai sekarang. Datang ke lembaga-lembaga pedidikan," kata pria yang akrab disapa Ipong, Minggu (14/9/2025).

Bukan sekali dua kali ASN di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Pemkab Sumenep ini menyetir menembus jalan pedesaan.

Ratusan lembaga pendidikan sudah dia datangi, mulai dari taman kanak-kanak, sekolah dasar, perguruan tinggi, hingga komunitas penyandang disabilitas.

Baginya, setiap perjalanan adalah misi mempertemukan anak-anak dengan buku, pengetahuan, sekaligus keceriaan.

"Sudah banyak (yang didatangi). Selalu menyenangkan bagi saya, bertemu langsung dengan anak-anak," tambah dia.

Setiap kali akan mengunjungi sekolah, Ipong bersama timnya selalu menyiapkan daftar buku yang sesuai dengan kebutuhan.

Mantan pegawai Kecamatan Batang-Batang ini mengetahui bahwa anak TK membutuhkan cerita bergambar, pelajar SD dan SMP haus akan dongeng dan ensiklopedia, sementara mahasiswa sering mencari referensi ilmiah.

Bahkan, pustakawan muda ini tak jarang membawa buku medis, kitab, hingga bacaan praktis untuk ibu-ibu rumah tangga, seperti cara membuat jamu.

“Itu seninya kita datang ke anak-anak, ke sekolah-sekolah, semua buku diusahakan sesuai target pembacanya, jadi mudah dicerna,” urainya.

Ipong mengaku selalu bahagia ketika berada di tengah anak-anak. Membaca buku bersama mereka bukan sekadar rutinitas, tapi juga cara untuk saling menghibur.

Dari situ, dirinya bisa melihat bakat terpendam anak-anak. Ada yang senang berpantun, ada yang suka menulis puisi, ada pula yang gemar mendongeng.

Agar tak jenuh, Ipong dan tim sering menggabungkan aktivitas membaca dengan permainan.

Kadang bernyanyi bersama, kadang pula bermain tebak kata. Bagi Ipong, buku hanyalah pintu masuk. Yang lebih penting adalah anak-anak bisa merasa dekat, nyaman, lalu terdorong untuk berani mengekspresikan diri.

"Memang kadang kami inisiatif isi dengan kegiatan lain, agar tidak jenuh. Saya jadi tahu apa kesukaan mereka," terang dia.

Setiap kali datang ke lembaga pendidikan, tak jarang Ipong menyaksikan anak-anak ingin mempraktikkan isi buku yang baru mereka baca.

Ada yang penasaran menanam cabai, ada pula yang ingin mencoba cara menanam singkong dan terong. Baginya, itulah bukti bahwa membaca bisa berlanjut menjadi pengalaman nyata.

“Biasanya anak-anak hanya membaca, jarang yang langsung mencoba. Tapi kalau ada yang mempraktikkan, itu kebahagiaan tersendiri bagi saya,” ungkapnya.

Usia boleh menua, tapi semangat Ipong seakan tak pernah redup. Mobil perpustakaan keliling baginya bukan sekadar kendaraan, melainkan jembatan yang menghubungkan anak-anak dengan masa depan.

https://surabaya.kompas.com/read/2025/09/15/074214178/setia-membawa-buku-kisah-pak-ipong-mengemudikan-perpustakaan-keliling

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com