Keputusan itu dikakukan saat melakukan pertemuan dengan Pemerintah Kabupaten Pamekasan, Kamis (11/9/2025) di Pendopo Ronggosukowati.
Hasil dalam pertemuan, pemerintah bersama Unicef dan Kementerian Kesehatan akan menggelar imunisasi tambahan serentak pada 15–27 September 2025.
Sasaran kegiatan ini adalah 58.013 anak usia 9 bulan hingga kurang dari 7 tahun dengan target cakupan minimal 95 persen.
Health Specialist UNICEF Indonesia Wilayah Jawa Timur, Armunanto mengatakan perlu dilakukan imunisasi tambahan serentak untuk semua anak.
"Anak yang sudah imunisasi dan yang sebelum imunisasi perlu dilakukan imunisasi tambahan," kata Armunanto.
Dia menegaskan, imunisasi tambahan adalah satu-satunya cara mengatasai campak.
Menurutnya, Imunisasi tambahan dalam rangka memastikan capaian 95 anak tervaksin campak.
"Kalau imunisasi sudah capai 95 persen, maka campak tidak bisa berkembang dan tidak menimbulkan kasus baru," katanya.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Jatim, Drg. Sulvy Angraeni mengatakan, campak adalah penyakit dengan tingkat penularan tinggi.
Satu kasus dapat menularkan ke 12 hingga 18 orang melalui droplet seperti batuk atau bersin ketika berkumpul.
“Sehingga penguatan imunisasi harus dktingkatkan untuk menekan angka Kematian. Salah satunya dengan imunisasi tambahan serentak," kata Sulvy.
Sementara Kepala Dinkes Pamekasan Saifudin mengatakan akan menindaklanjuti keputusan dikaksanakannya imunisasi tambahan serentak.
"Kami sudah menguraikan teknis imunisasi tambahan serentak dan dibantu semua pihak nantinya," kata Saifudin.
Dia mengatakan jika semua anak menjadi sasaran imunisasi tambahan serentak. Salah satu targetnya capaian imunisasi mencapai 95 persen.
"Di Pamekasan sampai saat ini, imunisasi masih berkisar 80 persen," ujar dia.
https://surabaya.kompas.com/read/2025/09/12/215249978/dinkes-jatim-dan-unicef-gelar-imunisasi-tambahan-serentak-atasi-campak