Hingga Selasa (3/9/2025), jumlah pasien yang masih dirawat meningkat menjadi 79 orang, naik dari 69 pasien sehari sebelumnya.
Data Dinas Kesehatan P2KB Sumenep mencatat, total suspek campak kini mencapai 2.537 kasus.
Jika dibandingkan sehari sebelumnya, jumlah suspek campak pada Senin (2/9/2025) masih 2.490 kasus.
Namun, pada Selasa (3/9/2025) bertambah menjadi 2.537 kasus, atau naik 47 kasus baru.
Dari jumlah itu, 2.438 orang dinyatakan sembuh dan 20 orang meninggal dunia.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes P2KB Sumenep, Achmad Syamsuri, mengatakan peningkatan ini perlu menjadi perhatian bersama.
“Ini menjadi peringatan bagi semua pihak bahwa campak masih mengancam anak-anak kita,” kata Syamsuri, Jumat (5/9/2025).
Syamsuri menambahkan, pasien yang dirawat tersebar di beberapa fasilitas kesehatan, di antaranya 20 pasien di RSUD dr. Moh.
Anwar, 18 pasien di RSI Kalianget, 7 pasien di RSU Sumekar, serta 34 pasien lainnya di puskesmas.
“Vaksinasi campak massal kami percepat agar penyebaran bisa ditekan dan tidak semakin meluas,” tambahnya.
Selain vaksinasi, menurut Syamsuri, edukasi kepada masyarakat juga sangat penting.
Sebab, penyebaran virus campak begitu cepat dan mudah.
“Banyak kasus yang dirawat karena anak belum mendapatkan imunisasi lengkap," terang dia.
"Kami mengajak seluruh orang tua segera membawa anaknya ke layanan kesehatan untuk ikut vaksinasi,” himbaunya.
Memasuki pekan kedua, Imunisasi Massal atau Outbreak Response Immunization (ORI) campak terus digelar.
Vaksinasi massal ini telah dimulai sejak 25 Agustus 2025, dengan target 73.969 anak di wilayah daratan maupun kepulauan Sumenep.
https://surabaya.kompas.com/read/2025/09/05/165125478/ribuan-anak-di-sumenep-jadi-suspek-campak-dalam-sehari-bertambah-10-pasien