Seruan ini disampaikan menyusul aksi solidaritas yang dilakukan mahasiswa, jajaran Polresta Sidoarjo, dan Pemerintah Daerah (Pemda) Sidoarjo, yang berkumpul untuk menyampaikan aspirasi terkait kematian driver ojek online (ojol) Affan Kurniawan.
Aksi tersebut berlangsung pada Senin (1/9/2025), di mana para mahasiswa meminta kepada pihak kepolisian mengusut tuntas kasus tersebut dan menghindari tindakan represif.
Momen ini mendapat sambutan positif dari masyarakat, karena aksi yang dilakukan berlangsung damai tanpa adanya kerusuhan atau tindakan anarkistis.
Mimik Idayana menegaskan bahwa Pemda Sidoarjo membuka ruang dialog seluas-luasnya bagi semua pihak, termasuk mahasiswa, lembaga sosial masyarakat, tokoh agama, dan tokoh masyarakat lainnya.
"Kita buka ruang seluas-luasnya untuk dialog menerima aspirasi adik-adik mahasiswa atau lembaga sosial masyarakat, tokoh agama juga tokoh masyarakat lainnya," ujar Mimik saat dihubungi Kompas.com, Kamis (4/9/2025).
Lebih lanjut, Mimik menegaskan komitmen pemerintah dan kepolisian untuk menerima seluruh aspirasi yang disampaikan, dengan syarat tidak berujung pada tindakan anarkistis yang dapat membahayakan keselamatan masyarakat.
"Monggo sampaikan aspirasi dengan baik. Demo boleh, pasti akan saya temui bahkan akan saya dampingi seperti kemarin, yang penting jangan anarkistis," tegasnya.
Mimik juga memastikan bahwa seluruh aspirasi yang diterima akan segera ditindaklanjuti untuk mencari solusi penyelesaian.
"Tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan, pasti ada solusi penyelesaian yang baik," pungkasnya.
https://surabaya.kompas.com/read/2025/09/04/180955478/seruan-damai-wabup-sidoarjo-buka-ruang-dialog-asal-tak-anarkistis