Diketahui, ribuan orang yang mengikuti ikrar damai tersebut berasal dari, berbagai elemen masyarakat, mahasiswa, tokoh agama, hingga Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).
"Hari ini saya yakin arek-arek Surabaya, anak-anak muda Surabaya, elemen-elemen yang ada di Surabaya pasti akan menjaga kota Surabaya," kata Eri, di Tugu Pahlawan, Kamis (4/9/2025).
Eri mengatakan, gelombang demonstrasi hingga berujung kerusuhan di sejumlah lokasi di Surabaya, pada Jumat (29/8/2025) dan Sabtu (30/9/2025), sempat menghentikan roda ekonomi.
"Kejadian kemarin sempat menghentikan ekonomi, orang takut. Berarti kalau ada orang yang seperti ini maka dia bukan orang baik, menghentikan ekonomi di Surabaya," ucapnya.
Oleh karena itu, Eri meminta bantuan masyarakat untuk memanfaatkan program Kampung Pancasila. Hal tersebut untuk meningkatkan keamanan di wilayah masing-masing.
"Wali Kota bukan pemimpin, tapi bagian dari Surabaya, bagian dari semua elemen untuk menyatukan terus menyejahterakan warga Kota Surabaya, jadi enggak bisa pemerintah," ujarnya.
“Jangan pernah anak cucu kita merasakan ini kembali. Maka kita jaga kota ini sebagai orang yang beriman, sebagai orang tua untuk memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya," tambahnya.
Sedangkan, ikrar damai yang diucapkan oleh ribuan warga Surabaya tersebut, adalah:
1. Menjaga Surabaya tetap aman dan rukun dalam kebersamaan.
2. Menguatkan kota Surabaya sebagai jati diri warga kota dan masa depan Surabaya.
3. Menyampaikan aspirasi dengan kritis dan tidak mudah terprovokasi.
4. Menolak segala dalam bentuk kekerasan dan anarkistis.
5. Bersatu dalam harmoni tanpa amarah dan bersama-sama tolong menolong antar warga.
https://surabaya.kompas.com/read/2025/09/04/140300278/eri-cahyadi-pimpin-ikrar-damai-9299-warga-surabaya