Kapolres Sumenep, AKBP Rivanda mengaku telah memerintahkan Polsek Kangean untuk kembali bertemu dengan keluarga korban dan membicarakan rencana otopsi pada korban.
"Saya suruh perintahkan untuk bertemu kembali untuk cari jelasnya lagi, terkait masalah itu seharusnya tidak terjadi seperti itu, enggak ada itu," kata Rivanda kepada Kompas.com, Kamis (4/9/2025) siang.
Orang nomor satu di Polres Sumenep itu mengatakan, biaya otopsi akan ditanggung penuh oleh kepolisian.
"Terkait masalah anggaran, itu tidak ada itu. Anggaran kita back-up. Untuk terkait anggaran-anggaran itu kita yang ini kok, yang back-up. Karena dianggarkan juga, sudah ada," katanya.
Rivanda menegaskan, otopsi akan dilakukan kepada korban Syifa, tetapi tetap menunggu persetujuan keluarga.
"Jadi tetap harus dilakukan otopsi, nanti dari Polres kita turun. Tapi kita minta izin dulu ya, dari keluarganya dulu, keberatan ngak kalau otopsi," ujarnya.
"Tim yang diterjunkan dari Polres, dari Labfor. Otopsi akan dilakukan secepatnya setelah ada persetujuan dari keluarga," tuturnya.
Sebelumnya, korban dipastikan tidak akan diotopsi karena biayanya dibebankan kepada keluarga.
Keputusan itu diambil setelah keluarga korban dipanggil ke Polsek Kangean, Kecamatan Arjasa, pada Rabu (3/9/2025) malam untuk membicarakan rencana otopsi.
"Sudah disepakati oleh keluarga untuk tidak diotopsi, dikarenakan tidak mampu untuk menyediakan dana tim yang mau ke Kangean gitu," kata keluarga korban, Moh Rofik kepada Kompas.com, Kamis (4/9/2025) pagi.
Namun, setelah hasil pemanggilan keluarga ramai diberitakan, Polres Sumenep akhirnya berubah sikap dengan akan mem-back up seluruh biaya otopsi korban.
https://surabaya.kompas.com/read/2025/09/04/120602778/keluarga-tak-jadi-dibebani-biaya-otopsi-syifa-polres-sumenep-yang-akan