Kehadiran kera ini sempat membuat warga waswas karena perilakunya yang agresif, termasuk mengejar anak-anak dan masuk ke rumah-rumah warga.
Menurut keterangan warga setempat, Fadil, kera tersebut sudah berkeliaran di desa selama dua hari terakhir.
Meski terlihat masih terikat tali, tidak ada yang mengetahui siapa pemiliknya. "Kera ini tiba-tiba muncul dan berkeliaran. Kami tidak tahu siapa yang memeliharanya," ujar Fadil.
Kera tersebut tidak hanya berkeliaran di jalanan, tetapi juga masuk ke teras rumah warga dan bahkan memanjat atap.
Yang lebih mengkhawatirkan, kera ini bersikap ganas, sering mengejar warga yang melintas di dekatnya.
"Banyak warga, terutama anak-anak, yang ketakutan karena dikejar kera ini. Kami khawatir terjadi sesuatu yang tidak diinginkan," tambah Fadil.
Kekhawatiran ini mendorong warga untuk melaporkan kondisi tersebut kepada tim Damkar Pamekasan.
Penanggung Jawab Pengendali Lapangan (Padal) Regu 03 Tim Damkar Satpol PP dan Damkar Pamekasan, Supardi, membenarkan adanya laporan mengenai kera liar tersebut.
Menurut dia, kera ini diduga telah dipelihara selama tujuh tahun, sebelum akhirnya lepas atau ditinggalkan oleh pemiliknya.
Proses penangkapan kera tidaklah mudah. Tim Damkar membutuhkan waktu dua hari untuk berhasil mengevakuasi hewan tersebut.
"Kami mulai memasang perangkap sejak kemarin, dan baru hari ini kera itu berhasil ditangkap," ujar Supardi.
Dalam operasi penangkapan, tim Damkar menggunakan peralatan khusus yang dirancang untuk menangani kera.
Meski sempat mengamuk dan menunjukkan sifat agresif, kera tersebut akhirnya berhasil diamankan tanpa membahayakan warga atau petugas.
Primata tersebut kini telah dievakuasi dan akan diserahkan kepada Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) untuk penanganan lebih lanjut.
"Kami serahkan ke pihak yang berwenang agar kera ini bisa ditangani dengan baik," ujar Supardi.
https://surabaya.kompas.com/read/2025/09/03/140956978/kera-lepas-resahkan-warga-pamekasan-tim-damkar-butuh-2-hari-untuk-menangkap