Salin Artikel

Kantor DPRD Kota Pasuruan Ditandai Simbol A Lingkaran, TNI-Polri Siaga

Namun, TNI-Polri tetap bersiaga di Kantor DPRD Kota Pasuruan di Jalan Balaikota, Panggungrejo, Kota Pasuruan, Jawa Timur.

Sebab, kantor wakil rakyat tersebut sudah ditandai oleh kelompok yang diduga sebagai sasaran saat ada aksi demonstrasi.

"Iya, saya lihat langsung ada tanda huruf A dan kode angka di sekitaran sini," kata Sekretaris DPRD Kota Pasuruan, R Murahanto, Rabu (03/09/2025).

Dia menunjukkan ada tiga titik penanda yang diduga sebagai sasaran jika aksi demo berlangsung.

Pertama, di pagar Kantor DPRD dengan simbol A dalam lingkaran (anarko).

Kedua, di kotak instalasi listrik depan Kantor DPRD dengan kode 1312 dan ACAB (All cops are bastard), serta titik ketiga dengan simbol anarko di tiang listrik seberang jalan Kantor DPRD Kota Pasuruan.

Semua ditulis jelas dengan menggunakan pilox atau cat semprot.

Untuk mengantisipasi perhatian warga, simbol tersebut dihilangkan dengan cara menutup rata cat warna hitam.

"Sudah kami hilangkan tanda itu," ujarnya. 

Sementara itu, untuk mengantisipasi adanya pergerakan dari kelompok yang tidak bertanggung jawab atas tulisan itu, sejumlah aparat dari TNI-Polri dari Polres Pasuruan Kota dan Kodim 0819 Pasuruan bersiaga.

"Tetap kami bersiaga untuk mengantisipasi bilamana ada aksi demonstrasi meskipun rencana aksi damai sudah dibatalkan," ujar Kapolres Pasuruan Kota, AKBP Davis Busin Siswara.

Sebelumnya, ada rencana aksi di depan Kantor DPRD Kota Pasuruan dan Mapolres Pasuruan Kota hari ini. 

Namun, melihat respons terhadap kondisi keamanan, koordinator aksi yang mengatasnamakan Rakyat Pasuruan Raya membatalkannya. 

Mereka mengendus adanya kelompok lain yang menyusup jika aksi demonstrasi digelar.

"Terkait rencana aksi damai yang sudah tersebar di masyarakat pada tanggal 3 September 2025 dan ada indikasi ditunggangi kelompok lain. Maka dengan ini aksi ini kami tunda sampai dengan waktu yang belum ditentukan," ujar Irfan, salah satu koordinator aksi dalam video yang disebar, Selasa (03/09/2025) malam.

Rencana aksi yang mengatasnamakan Rakyat Pasuruan Raya itu akan menyampaikan empat tuntutan, di antaranya desakan pengesahan RUU Perampasan Aset Tindak Pidana.

Kemudian, perombakan dan perampingan kabinet, evaluasi kinerja DPR, dan reformasi Polri.

Adapun pengajuan izin aksi demonstrasi melibatkan 1.000 orang dengan tujuan Kantor DPRD Kota Pasuruan dan Mapolres Pasuruan Kota.

https://surabaya.kompas.com/read/2025/09/03/113812278/kantor-dprd-kota-pasuruan-ditandai-simbol-a-lingkaran-tni-polri-siaga

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com