Salin Artikel

Redam Tensi Demo, Anggota DPRD Banyuwangi Duduk di Trotoar Bareng Mahasiswa

Beberapa tuntutan mereka meliputi pembatalan tunjangan dan fasilitas tambahan untuk anggota DPR RI, publikasi anggaran DPR RI termasuk gaji, tunjangan, dan fasilitas secara transparan, serta tuntutan segera disahkannya RUU Perampasan Aset.

Mahasiswa juga mendesak majelis kehormatan dewan untuk melakukan pemeriksaan dan menjatuhkan sanksi berupa pemecatan terhadap anggota DPR RI yang menyampaikan pernyataan tidak etis serta memicu kemarahan rakyat.

Kemudian, membentuk tim investigasi independen untuk kasus Affan Kurniawan maupun korban demonstrasi yang lain, dan meminta dihentikannya intervensi Polri dalam ranah politik.

Selain itu, mahasiswa meminta evaluasi peraturan penerimaan anggota Polri dengan syarat pendidikan minimal S1, melakukan pembinaan secara komprehensif terhadap korps Brimob dalam mekanisme pengendalian massa, dan revisi peraturan pengendalian massa yang lebih humanis.

"Kami juga menuntut dibebaskannya seluruh massa aksi yang saat ini sedang ditahan, meminta pengembalian TNI ke barak, dan menghentikan keterlibatan TNI dalam penanganan sipil karena saat ini bukan kondisi darurat militer," kata Ketua GMNI Banyuwangi, Rino Bachtiar.

Sementara itu, mereka menuntut penyelesaian konflik agraria, pembentukan BUMD, transparansi kinerja DPRD Kabupaten Banyuwangi, kenaikan upah buruh, nakes, dan guru, peningkatan seluruh fasilitas pendidikan dan kesehatan di Banyuwangi, hingga tata kelola sampah dan transparansi dana hibah Kabupaten Banyuwangi.

Menggunakan megaphone speaker, para mahasiswa yang berada di depan pagar Kantor DPRD Banyuwangi meminta ditemui oleh wakil rakyat.

Tak lama berselang, Wakil Ketua DPRD Banyuwangi, Michael Edy Hariyanto menemui para mahasiswa yang berorasi di bawah terik matahari dan memang menunggu perwakilan dewan untuk menemui mereka.

Ketika bertemu mahasiswa, Michael memilih untuk duduk "ngelesot" atau duduk tanpa alas di trotoar.

Ia beberapa kali menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan mahasiswa.

Dengan tenang, ia menjelaskan satu per satu agar mahasiswa dapat mendapatkan jawaban atas tuntutan yang disampaikan.

Meski seluruh tuntutan sebagian besar merupakan tanggung jawab DPR RI, DPRD Banyuwangi, kata Michael, akan menjembatani tuntutan-tuntutan yang disampaikan.

"Saya bersyukur adik-adik GMNI berdemo sesuai dengan jalur dan menyampaikan aspirasi dengan tidak anarkis. Kita senang, kita akan menampung aspirasi mereka," kata Michael.

Pihaknya akan memilah aspirasi yang disampaikan ke pusat dan ditindaklanjuti langsung oleh DPRD Banyuwangi, khususnya tuntutan di tingkat regional.

"Aspirasi yang berhubungan dengan Banyuwangi pasti akan kita langsung tindak lanjuti, salah satunya untuk menaikkan PAD melalui BUMD. Kebetulan kita sedang membahas tentang itu," ujarnya. 

Michael pun berpesan agar para mahasiswa tetap menjaga kondusivitas wilayah dan ia berterima kasih kepada masyarakat Banyuwangi yang tak terprovokasi oleh flyer ajakan anarkisme yang beredar tanpa pertanggungjawaban.

"Alhamdulillah, warga Banyuwangi cerdas-cerdas tidak mau ikut untuk anarkis," ujar dia. 

https://surabaya.kompas.com/read/2025/09/03/065022778/redam-tensi-demo-anggota-dprd-banyuwangi-duduk-di-trotoar-bareng-mahasiswa

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com