Salin Artikel

Cegah Kerusuhan, Ratusan Warga di Tuban Gelar Apel Konsolidasi bersama Polisi

Kegiatan ini dilaksanakan sebagai respons terhadap maraknya aksi demonstrasi yang berujung anarkistis di sejumlah kota besar dan daerah lainnya.

Apel konsolidasi yang dipimpin Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky, bertujuan menciptakan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat yang kondusif.

Ratusan peserta yang hadir terdiri dari pendekar berbagai perguruan silat, GP Ansor, Banser, Pemuda Muhammadiyah, Kokam, dan Pemuda Pancasila.

Mereka bersama-sama mendeklarasikan komitmen untuk menjaga Kamtibmas (Keamanan dan Ketertiban Masyarakat) di Tuban agar tetap aman dan damai.

Dalam kesempatan tersebut, para peserta juga menolak aksi provokasi serta penyebaran berita bohong yang dapat menyebabkan perpecahan di masyarakat Kabupaten Tuban.

Kapolres Tuban, AKBP William Cornelis Tanasale, menjelaskan bahwa masyarakat yang menginisiasi kegiatan ini menyikapi dinamika dan perkembangan situasi Kamtibmas belakangan ini.

"Poin penting dalam kegiatan ini, seluruh elemen masyarakat siap bersinergi dalam mengamankan Kabupaten Tuban dari segala aksi yang bisa mengakibatkan perpecahan bangsa," kata AKBP William Cornelis Tanasale, Selasa (2/9/2025).

Ia juga menambahkan bahwa pihak kepolisian telah meningkatkan kegiatan patroli skala besar bersama instansi terkait untuk menjaga Kamtibmas di Kabupaten Tuban.

William membantah isu yang beredar di media sosial mengenai rencana aksi unjuk rasa di Kabupaten Tuban.

"Belum ada informasi terkait aksi besok, tapi yang pasti kami siap mengamankan kegiatan masyarakat," ujarnya.

Ia juga meminta kepada masyarakat yang berencana menggelar aksi untuk memberikan informasi kepada pihak kepolisian agar pengamanan dapat dilakukan dan pelaksanaan aksi berjalan damai.

"Saya selaku Kapolres Tuban siap menindak dengan tegas setiap perbuatan yang dapat menimbulkan perpecahan bangsa," tambahnya.

Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky, mengungkapkan bahwa kegiatan ini menunjukkan bahwa seluruh masyarakat menginginkan situasi dan kondisi Kabupaten Tuban tetap aman.

"Ini artinya Tuban bukan milik pribadi, tapi milik seluruh masyarakat Kabupaten Tuban, bahkan masyarakat Jawa Timur," kata Aditya dalam sambutannya.

Ia juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja keras dalam menjaga keamanan Kabupaten Tuban, termasuk aparat keamanan dan awak media yang turut serta dalam meluruskan informasi hoaks yang beredar.

"Alhamdulillah berkat media juga bisa membuat masyarakat tenang dalam melakukan aktivitas," tuturnya.

https://surabaya.kompas.com/read/2025/09/02/220542178/cegah-kerusuhan-ratusan-warga-di-tuban-gelar-apel-konsolidasi-bersama

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com