Salin Artikel

Sekolah, Jalan, dan Toko yang Ditutup Saat Unjuk Rasa di DPRD Ngawi Kembali Buka

Sejumlah ruas jalan yang ditutup, yakni ruas Jalan Yos Sudarso, Jalan MH Thamrin, Jalan Teuku Umar, dan Jalan Jaksa Agung Suprapto.

Ruas jalan itu menjadi akses utama menuju Kantor Pemkab Ngawi dan DPRD Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.

Kepala Dikbud Ngawi, Sumarsono menyatakan, sekolah yang terdampak unjuk rasa kemarin sudah kembali menggelar kegiatan belajar dan mengajar dengan model tatap muka.

“Ini hari sudah normal kembali,” kata dia. 

Kemarin, kata Sumarsono, proses belajar mengajar bagi sekolah yang berada di dekat gedung DPRD dialihkan dengan model daring.

Setidaknya, terdapat empat sekolah yang terdampak dengan model pembelajaran daring.

"Kebijakan ini (sistem daring) khusus untuk sekolah yang dekat dengan Kantor DPRD Ngawi. Sekolah itu di antaranya SMPN 1, SMPN 2, SDN Margomulyo 1, dan SDN Karangtengah 04," kata Sumarsono.

Ia mengatakan, kebijakan itu diambil untuk menghindari gangguan konsentrasi belajar siswa.

Selain itu, untuk mengantisipasi kerumunan orangtua saat menjemput anak di sekitar lokasi aksi.

Sementara itu, Gunawan, salah satu pemilik kafe di Jalan Yos Sudarso memilih menutup tokonya kemarin untuk menghindari hal yang tidak diinginkan saat unjuk rasa berlangsung di DPRD Kabupaten Ngawi.

Gunawan bersama warga lain menamakan diri Masyarakat Peduli Ngawi berjaga di sekitar lokasi unjuk rasa.

"Kami ingin Ngawi tetap aman karena Ngawi adalah rumah kita dan tempat kami mencari rezeki. Untuk itu, bila ada pihak luar yang ingin membuat ricuh, maka kami harus menjaganya," kata Gunawan, Senin (1/9/2025).

Ia menyesalkan aksi kericuhan yang hingga berujung pada pembakaran dan penjarahan yang terjadi di sejumlah daerah lain.

Ia menduga kondisi itu dipicu pihak luar yang masuk setelah aksi selesai.

Terlebih, untuk membakar sebuah gedung itu bukan hal yang mudah.

Aksi pembakaran gedung cenderung dilakukan oleh orang terlatih.

"Itu biasanya dilakukan oleh orang yang memang terlatih dan bukan warga biasa. Jadi, kalau ada rusuh, itu saya yakin ulah dari pihak luar,” ujar Gunawan.

https://surabaya.kompas.com/read/2025/09/02/104913678/sekolah-jalan-dan-toko-yang-ditutup-saat-unjuk-rasa-di-dprd-ngawi-kembali

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com