Insiden ini tidak hanya menyisakan puing-puing hitam, tetapi juga memicu rasa penasaran masyarakat yang berbondong-bondong datang untuk menyaksikan kondisi pasca-musibah.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, sejak Minggu pagi (31/8/2025), kawasan di depan gedung sudah dipadati pengunjung.
Dampaknya, Jalan Gubernur Suryo mengalami kemacetan parah akibat lalu lintas yang tersendat.
Antusiasme ini berlanjut hingga Senin (1/9/2025), meskipun jumlah warga yang berkumpul mulai menurun secara bertahap.
Di lokasi, puluhan anggota TNI tetap berjaga ketat di halaman gedung cagar budaya tersebut, memastikan keamanan.
Menariknya, sebuah kendaraan tank militer terparkir di dalam pagar, menjadi pemandangan yang semakin menambah nuansa dramatis di tengah reruntuhan.
"Cuma lihat-lihat saja, penasaran. Kalau kemarin masih takut-takut mau ke sini, ya sekarang saja," ujar Salasatun (38), warga Tambaksari, saat ditemui di lokasi pada Senin (1/9/2025).
Salasatun sengaja menyempatkan waktu untuk melihat sisa-sisa kebakaran, yang sebagian besar sudah ditutup dengan seng sementara.
Ia merasa lega karena tidak seluruh bangunan rusak parah. "Kata orang-orang, ini kan cagar budaya, jadi sayang kalau terbakar."
"Tapi sepertinya cuma sisi kiri saja yang terdampak, sisanya masih bisa dipakai," tambah dia.
Sementara itu, Ferdi Okta (30), warga Jalan Ngagel, menceritakan pengalamannya saat kejadian.
Ia sempat melintas di Jalan Gubernur Suryo tepat ketika api mulai membara. "Saya sebenarnya lewat sini pas kebakaran itu, tapi ramai sekali jadi takut dan enggak bisa lewat."
"Akhirnya muter ke Jalan Simpang Dukuh, karena gak bisa lewat sama sekali," kata Ferdi.
Ferdi mengaku tidak tahu pasti alasan di balik pembakaran gedung tersebut selama demonstrasi.
"Mungkin karena capek ya, Pemerintah sama DPR juga senang-senang terus. Akhirnya emosinya diluapkan ke Gedung Grahadi ini, tapi semoga gak ada barang penting yang hilang," kata dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, kebakaran terjadi pada Sabtu malam (30/8/2025) di Jalan Gubernur Suryo, Surabaya, Jawa Timur.
Pantauan Kompas.com sekitar pukul 22.53 WIB menunjukkan, api melahap bagian barat gedung, dengan asap hitam membubung tinggi ke angkasa.
Massa demonstran terlihat berkumpul di sekitar, bahkan hingga ke arah Jalan Genteng, menyaksikan kobaran api yang mencekam.
Sebelum insiden, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa sempat menemui para pengunjuk rasa di depan Gedung Negara Grahadi sekitar pukul 21.00 WIB.
Ia berjanji untuk berkoordinasi dengan Polrestabes Surabaya guna membebaskan massa aksi yang ditahan.
https://surabaya.kompas.com/read/2025/09/01/161106178/reruntuhan-sisa-kebakaran-gedung-grahadi-jadi-tontonan-warga-surabaya