Memasuki sepekan pelaksanaan, imunisasi mulai dilakukan dengan sistem door to door atau dari rumah ke rumah.
Pantauan Kompas.com, Minggu (31/8/2025), petugas Puskesmas Pamolokan, Kecamatan Kota Sumenep, mendatangi langsung anak yang menjadi sasaran vaksinasi.
Sebelum vaksinasi dilakukan, petugas puskesmas berkoordinasi dengan bidan desa serta keluarga anak yang menjadi sasaran.
Setelah itu, penyuntikan vaksin dilakukan di rumah anak, dengan cara berpindah dari satu rumah ke rumah lain.
Langkah ini ditempuh sebagai upaya menekan kasus campak pasca-ditetapkannya Kejadian Luar Biasa (KLB) pada Agustus 2025.
Kepala Puskesmas Pamolokan, drg Novia Sri Wahyuni menyebut pelaksanaan vaksinasi dilakukan sesuai micro planning yang telah disiapkan.
“Dari awal kami sudah menyiapkan micro planning agar pelaksanaan vaksinasi bisa menjangkau semua sasaran,” kata Novi kepada Kompas.com.
Menurut dia, vaksinasi dilakukan dengan mendatangi lembaga pendidikan, mulai dari Kelompok Belajar, RA, TK hingga siswa kelas 1 SD dan sederajat.
Selain itu, vaksinasi dilakukan dengan sistem door to door. “Cara (door to door) ini cukup efektif, karena tidak semua anak bisa datang ke sekolah atau pos vaksinasi,” ucap Novi.
Novi juga menyebut, Puskesmas Pamolokan memiliki 4.250 sasaran vaksinasi yang tersebar di sembilan desa wilayah Kecamatan Kota.
Hingga kini, sekitar 2.000 anak dari jumlah sasaran tersebut telah berhasil divaksin. “Targetnya semua sasaran bisa terpenuhi sesuai jadwal,” kata dia.
Sementara itu, Dinas Kesehatan P2KB Sumenep belum merilis capaian total vaksinasi serta jumlah anak yang masih dirawat intensif karena campak.
Vaksinasi massal ini telah dimulai sejak 25 Agustus 2025, dengan target 73.969 anak di wilayah daratan maupun kepulauan Sumenep.
https://surabaya.kompas.com/read/2025/09/01/093027278/imunisasi-campak-di-sumenep-mulai-door-to-door