Mereka meminta agar massa aksi yang masih ditahan segera dibebaskan.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, pukul 15.00 WIB massa mahasiswa dari berbagai kampus mendatangi Mapolrestabes Surabaya. Mereka lalu membagikan bunga.
"Jangan dilempar dulu bunganya, tolong dipegang dulu. Kita bergantian melakukan orasi," kata salah satu orator di mobil komando depan Mapolrestabes Surabaya, Sabtu sore.
Kemudian, pengunjuk rasa berorasi secara bergantian dengan aspirasi yang sama, yakni meminta aparat kepolisian segera melepaskan teman-temannya yang ditangkap saat demonstrasi pada Jumat (29/8/2025).
"Kami hadir di sini untuk memastikan keselamatannya. Ada beberapa teman terkena kekerasan. Kita sama-sama masyarakat Indonesia, kita yang seharusnya dilindungi," ucapnya.
Mereka kemudian melemparkan semua bunga yang sudah dipegang masing-masing pengunjuk rasa ke arah pintu Mapolrestabes Surabaya. Sedangkan, polisi terlihat hanya diam melihatnya.
"Ini bunga, Pak, bukan gas air mata, bukan batu. Masa mau balas? Ini bunga, Pak, jangan represif," ujar sejumlah demonstran.
Diberitakan sebelumnya, Sekjen BEM ITS, Marcel Pasaribu, mengatakan ada puluhan pengunjuk rasa ditangkap saat aksi solidaritas untuk ojol Affan Kurniawan yang tewas dilindas rantis Brimob, Jumat (30/8/2025).
"Aksi yang kami lakukan adalah aksi damai, tidak ada tendensi apapun selain menunggu dan menjemput teman kami yang ada di dalam. Kami di sini menunggu teman-teman lainnya," ucap Marcel.
Kata Marcel, sudah ada dua mahasiswa ITS yang dibebaskan. Dia meminta polisi juga segera mengeluarkan demonstran lainnya.
https://surabaya.kompas.com/read/2025/08/30/172059278/bukan-batu-pengunjuk-rasa-lempar-bunga-ke-mapolres-surabaya-minta-rekan