Proses tersebut berlangsung pada pukul 22.43, Rabu (27/8/2025).
Jari Marsuna yang sudah bengkak, bahkan luka mengharuskan regu 04 Damkar Pamekasan lebih berhati-hati.
Bahkan, saat evakuasi, Marsuna didampingi tim medis.
Penanggung Jawab Pengendali Lapangan (Padal) Regu 04 Tim Pemadam Kebakaran (Damkar) Satpol PP dan Damkar Pamekasan, Mohammad Arifin mengatakan bahwa timnya menangani warga Sampang karena alat di Damkar setempat rusak.
"Ibu Marsuna dibawa keluarganya ke markas kami dan didampingi tim medis," katanya.
Ia mengatakan, pembengkakan yang cukup besar dan disertai luka mengharuskan tim berpikir lebih teliti dari biasanya.
Tim mencari cara agar bisa melepas cincin tanpa mempengaruhi luka akibat bengkak.
"Kami berusaha memakai alat khusus dan berpikir agar tidak menambah luka pada yang bersangkutan," katanya.
Evakuasi cincin yang posisinya sudah masuk ke dalam dan tersangkut di jari bengkak dilakukan tanpa pembiusan.
Tim Damkar mencari cara agar proses tersebut tidak terasa sakit bagi pemakai cincin.
"Kami punya alat yang bisa melepas cincin tanpa mengenai jari. Tapi saat bengkak yang sudah sangat besar, perlu penanganan lebih hati-hati dan teliti," katanya.
Anggota Damkar dengan sabar berusaha memotong cincin tanpa harus menyakiti.
Akhirnya, sejam kemudian, cincin berhasil dipotong.
Di lokasi itu, Marsuna langsung diberi pertolongan medis untuk luka dan pembengkakan di telunjuknya.
https://surabaya.kompas.com/read/2025/08/28/220939878/damkar-lepas-cincin-nenek-80-tahun-yang-jarinya-bengkak-dan-luka