Kapal yang dinakhodai Padli Sam itu mengalami kebocoran di kamar mesin dan as propeler.
Informasi yang dihimpun Kompas.com, CB Tunas Terafulk-1 milik PT Orella Bahari Mandiri itu mengalami kecelakaan saat tinggi gelombang sekitar 1,5 meter dengan kecepatan angin 21-25 Knot dari selatan.
Pada pukul 18.15 mulai masuk ke badan kapal.
Sejumlah ABK sempat berusaha mengeluarkan air menggunakan pompa emergency namun gagal.
Akhirnya ABK meminta pertolongan ke karapan armada steling III.
Bahkan, Nahkoda pun naik ke anjungan dan berusaha menghubungi Dispacher dan DPA kapal.
Berselang 30 menit Kapal NMS Achieve datang melakukan evakuasi 11 ABK.
Sebanyak 11 abk dan 2 penumpang menuju Sampang shore base dievakuasi ke pelabuhan Branta di Desa Taddan.
Evakuasi juga dibantu kapal Anugerah Lautan-10 milik HCML sebelum semua abk dan dua penumpang diturunkan di Pelabuhan Taddan oleh NMS Achieve.
Koordinator Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP) Kelas II Branta, Agus Dwi Suryatno mengungkapkan, kapal tersebut bocor dalam perjalanan dari Blok BD HCML Pulau Mandangin Sampang menuju Kalianget, Sumenep.
"Kebocoran terjadi masih berada di wilayah Sampang," katanya.
Dia mengungkapkan, kapal rencana di evakuasi ke Pelabuhan Taddan atau Branta. Namun air masuk terlalu deras dan mesin pompa tidak mampu mengimbanginya.
"Sehingga kapal diarahkan ke Desa Kramat agar tidak tenggelam dan kandas," katanya.
Kondisi terakhir, air masuk sekitar 60 persen. Sementara penumpang dievakuasi ke Pelabuhan Taddan, Sampang.
"Terakhir 11 ABK sudah ada di salah satu penginapan di Pamekasan," katanya.
https://surabaya.kompas.com/read/2025/08/28/154728178/kapal-cb-tunas-terafulk-1-kecelakaan-11-abk-berhasil-selamat-di-sampang