Mereka juga memastikan sejauh ini tidak ada temuan kasus warganya yang terpapar penyakit akibat virus tersebut.
Kepala Dinkes Kabupaten Kediri, Ahmad Khotib mengatakan, pihaknya sejauh ini cukup mengintensifkan imunisasi campak maupun penyakit spesifik lainnya terhadap seluruh anak-anak yang ada di wilayahnya.
“Antisipasi kita lakukan dengan cakupan vaksinasi yang memadai. Vaksinasinya kepada seluruh anak-anak, baik di bawah 9 tahun maupun di atas 9 tahun yang belum pernah mendapat vaksin,” ujar Ahmad Khotib, Rabu (27/8/2025).
Imunisasi tersebut, menurutnya, diberikan melalui sejumlah saluran pendistribusian yang ada, baik melalui fasilitas layanan kesehatan seperti rumah sakit maupun puskesmas, hingga kegiatan posyandu.
Selain itu, masih kata mantan Juru Bicara Covid-19 Kabupaten Kediri ini, pihaknya juga mengoptimalkan cakupan imunisasi di lingkungan sekolah.
“Petugas puskesmas maupun tim dari Dinkes turun ke sekolah-sekolah juga. Jadi supaya ada penebalan antibodi bagi anak-anak,” katanya.
Sosialisasi kepada masyarakat perihal pentingnya imunisasi, menurutnya, juga merupakan kunci penting penanggulangan penyakit ini.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri, Fajri Mubasysyr mengatakan, wilayahnya juga aman dari sebaran virus campak tersebut.
“(Kota Kediri) Tidak ada temuan kasus campak,” kata Fajri Mubasysyr dalam pesan singkatnya.
Pihaknya sejauh ini juga mengutamakan imunisasi untuk mengatasi ancaman campak tersebut, yakni di antaranya melalui Bulan Imunisasi Anak Sekolah maupun imunisasi kejar untuk melengkapi dosis vaksin yang terlewat dari jadwal imunisasi nasional.
Sebelumnya, masih di wilayah Jawa Timur, yakni Kabupaten Sumenep, mengalami kejadian luar biasa (KLB) campak.
Sejumlah anak-anak dilaporkan meninggal dunia akibat paparan penyakit yang diakibatkan oleh virus tersebut.
https://surabaya.kompas.com/read/2025/08/27/172319478/kediri-nihil-campak-imunisasi-jadi-kunci