Meskipun begitu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya Nanik Sukristina menyampaikan bahwa kasus campak di Surabaya sejauh ini masih terkendali.
Ia menuturkan penyebaran penyakit campak di Surabaya masih sangat terkendali dan tidak termasuk dalam kategori Kejadian Luar Biasa (KLB).
“Kami sejauh belum menemukan adanya peningkatan kasus campak yang masif dan tidak termasuk dalam kategori Kejadian Luar Biasa (KLB),” kata Nanik, Rabu (27/8/2025).
Nanik menjelaskan untuk cakupan imunisasi Campak dan Rubella (MR) bagi anak-anak akan terus dioptimalkan melalui kegiatan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS).
“Kami juga akan terus mengoptimalkan imunisasi Campak dan Rubella (MR) bagi anak-anak melalui kegiatan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) yang saat ini masih terus berjalan,” tuturnya.
Ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk segera melengkapi imunisasi anak sebagai langkah pencegahan.
“Kami tetap mengimbau kepada masyarakat untuk melengkapi imunisasi anak sebagai langkah pencegahan sejak dini,” ujarnya.
Selain itu, segera lakukan pemeriksaan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan (Fasyankes) apabila mengalami gejala demam dan ruam kemerahan.
“Kalau sudah terlihat tanda-tanda awal seperti demam dan ruam kemerahan maka segera lakukan pemeriksaan diri ke fasyankes terdekat,” pungkasnya.
Diketahui, Direktur Imunisasi Kemenkes, dr. Prima Yosephine, menyebutkan adanya peningkatan cakupan imunisasi rutin lengkap di Indonesia pada 2025.
Yakni tercatat hingga Agustus 2025 sebanyak lebih dari 3.400 kasus. Selain itu juga terjadi KLB campak di sejumlah wilayah.
Sementara itu, lanjutnya, cakupan imunisasi di Indonesia pernah mencapai puncaknya 92 persen pada tahun 2018.
Namun, turun menjadi hanya 87,8 persen pada 2023.
"Tren ini berimbas langsung pada meningkatnya kasus campak. Tahun 2022 tercatat lebih dari 4.800 kasus campak konfirmasi. Jumlah tersebut meningkat pada 2023 menjadi lebih dari 10.600 kasus," ujar dr. Prima.
Kemudian, 2024 menurun menjadi lebih dari 3.500 kasus.
Sementara itu, pada tahun 2022 dilaporkan sebanyak 64 KLB, kemudian tahun 2023 meningkat menjadi 95 KLB.
Pada tahun 2024 menurun menjadi 53 KLB, tapi kembali meningkat di tahun 2025, sampai bulan Agustus tercatat sudah terjadi sebanyak 46 KLB.
Ia menambahkan, cakupan imunisasi campak-rubela (MR) dosis pertama (MR1) dan kedua (MR2) juga masih jauh dari target 95 persen untuk membentuk kekebalan kelompok.
Sedangkan pada tahun 2024, cakupan MR1 sebesar 92 persen dan MR2 sebesar 82,3 persen.
https://surabaya.kompas.com/read/2025/08/27/153938678/meski-masih-terkendali-dinkes-surabaya-tetap-imbau-segera-lakukan-imunisasi