Operasi SAR yang berlangsung selama dua hari ini ditutup secara resmi pada Selasa (19/8/2025) sore.
Kepala Kantor SAR Kelas A Surabaya, Nanang Sigit, yang bertindak selaku SAR Mission Coordinator (SMC), mengonfirmasi bahwa korban ditemukan pada hari kedua pencarian, tepatnya pukul 12.49 WIB.
"Benar, korban atas nama Chamdan telah kami temukan dalam keadaan selamat. Saat ditemukan, kondisinya lemah dan mengalami cedera ringan di kaki kanan," kata Nanang pada Rabu (20/8/2025).
Lokasi penemuan Chamdan berada di sebuah jalur yang mengarah ke Desa Perinci, sekitar 1,15 kilometer dari titik terakhir ia terlihat di area sabana Gunung Buthak.
Titik koordinat penemuan tercatat pada 7° 56' 30" S 112° 28' 28" E.
Nanang menyampaikan, evakuasi korban menuju Posko Induk di Pos Perizinan Pendakian Gunung Panderman memakan waktu hampir tiga jam.
Tim menghadapi medan yang terjal dan licin akibat hujan yang mengguyur kawasan tersebut.
Selain itu, kabut tebal sempat turun dan mengurangi jarak pandang tim penyelamat.
"Medan yang sulit dan cuaca yang kurang mendukung menjadi tantangan utama. Namun, berkat kerja sama tim di lapangan, korban berhasil dievakuasi dengan aman dan tiba di posko sekitar pukul 15.29 WIB," kata Nanang.
Setibanya di posko, Chamdan langsung dijemput pihak keluarga yang telah menanti dengan cemas.
Setelah penanganan awal, ia dibawa ke RSUD Hasta Brata, Kota Batu, untuk mendapatkan pemeriksaan medis lebih lanjut.
Peristiwa ini bermula ketika Chamdan mendaki bersama dua rekannya pada Senin (18/8/2025) pagi.
Di tengah perjalanan, ia terpisah dari rombongannya.
Setelah ditunggu beberapa saat dan tidak kunjung kembali, kedua rekannya segera turun untuk melapor ke petugas di pos perizinan.
Menindaklanjuti laporan tersebut, Kantor SAR Surabaya segera memberangkatkan satu tim dari Unit Siaga SAR Malang Raya untuk mengoordinasikan operasi pencarian.
Operasi ini melibatkan puluhan personel dari berbagai unsur, termasuk BPBD Kota Batu, TNI, Polri, Dinas Pemadam Kebakaran, Tagana, serta berbagai komunitas relawan dan potensi SAR di Malang Raya.
"Kami membagi tim menjadi lima Search and Rescue Unit (SRU) untuk memaksimalkan area pencarian. Setiap SRU menyisir sektor yang telah ditentukan berdasarkan analisis kemungkinan pergerakan korban," kata Nanang.
Operasi SAR ini didukung penuh dengan peralatan modern, seperti perangkat navigasi darat (GPS dan kompas), peralatan mountaineering, alat komunikasi, serta perlengkapan medis dan evakuasi untuk mengantisipasi segala kemungkinan.
Dengan ditemukannya korban, operasi SAR secara resmi dinyatakan selesai dan ditutup pada pukul 16.00 WIB setelah dilakukan debriefing bersama seluruh unsur yang terlibat.
https://surabaya.kompas.com/read/2025/08/20/132756178/pendaki-asal-sidoarjo-yang-hilang-di-gunung-buthak-ditemukan-selamat