PAMEKASAN, KOMPAS.com - Veteran pejuang kemerdekaan yang terlibat langsung dalam perang mengusir penjajah Belanda tersisa dua orang di Pamekasan, Jawa Timur.
Veteran itu terlibat langsung dalam pertempuran Laskar Sabilillah dan Belanda pada tahun 1947.
"Puluhan veteran pejuang sudah banyak meninggal," kata Muljono (75) pada Senin (18/8/2025).
Muljono merupakan veteran pembela kemerdekaan yang berjuang setelah tahun 1949.
Muljono mengatakan, veteran pejuang adalah tokoh pejuang yang berperang langsung mengusir Belanda di Pamekasan.
Mereka berasal dari ulama, warga sipil, polisi dan tentara yang mengatasnamakan rakyat Pamekasan.
"Saat itu mereka menamai dengan sebutan Laskar Sabilillah," katanya.
Sementara itu, veteran pembela yang terlibat langsung untuk mempertahankan kedaulatan NKRI di beberapa wilayah di Indonesia setelah tahun 1949.
"Veteran pejuang di Pamekasan banyak yang meninggal dan hanya dua orang yang masih hidup," katanya.
Kesehatan keduanya sudah menurun. Sementara para veteran lainnya adalah veteran pembela.
"Tapi bagaimanapun, setiap 17 Agustus samangat veteran terus muncul mengingat masa perjuangan," katanya.
Menurutnya, veteran pejuang dan veteran pembela sama-sama mempertaruhkan nyawa untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan.
"Hanya saja yang membedakan pada masa perjuangannya saja," tegasnya.
Muljono mengungkapkan, banyak veteran yang tidak diketahui namanya sampai saat ini.
Tapi pemakamannya dipindah ke Taman Makam Pahlawan (TMP) sejak tahun 1970 dari halaman Masjid Agung.
"Pejuang Laskar Sabilillah yang tidak diketahui namanya adalah mereka yang gugur di Karesidenan saat panyerangan ke markas Belanda bocor," katanya.
"Semoga para veteran masih sehat sebagai bukti perjuangan untuk bangsa Indonesia," katanya.
https://surabaya.kompas.com/read/2025/08/18/162639478/veteran-pejuang-yang-masih-hidup-di-pamekasan-tersisa-2-orang-pasukan