Saman mengaku motif pencurian motor ini karena sakit hati dengan para mahasiswa tersebut.
Dalam jumpa pers di Mapolres Lumajang, Saman menyebut perilaku mahasiswa KKN sombong karena tidak mau menyapa warga.
“Sombong, gak mau nyapa, kalau yang perempuan masih nyapa, yang laki-laki disapa tidak jawab,” kata Saman di Mapolres Lumajang, Sabtu (16/8/2025).
Saman mengaku sebelumnya mendapat amanah dari kepala desa untuk menjaga para mahasiswa KKN.
Namun, karena merasa tersinggung, ia malah mengajak temannya, Sohib, untuk mencuri motor mahasiswa.
“Iya disuruh jaga sama pak inggi (kepala desa) tapi anak-anaknya sombong jadi saya ambil,” ujarnya.
Buru Pelaku Lain
Kapolres Lumajang AKBP Alex Sandy Siregar menjelaskan, selain Saman, polisi masih memburu empat pelaku lain terkait pencurian motor mahasiswa KKN di dua lokasi berbeda.
Satu di antaranya adalah Sohib, rekan Saman saat beraksi di Desa Alun-alun.
Tiga pelaku lainnya diduga mencuri motor mahasiswa KKN di rumah Kepala Desa Tempeh Tengah, Kecamatan Tempeh.
“Beda kelompok, ini masih permulaan dan kita akan terus kejar pelaku sampai dapat,” kata Alex.
https://surabaya.kompas.com/read/2025/08/17/160500278/pengakuan-pencuri-motor-mahasiswa-kkn-di-lumajang-anak-anaknya-sombong-jadi