Mereka tidak kuat mengikuti jalannya upacara sehingga petugas medis yang bersiaga turun tangan.
Pantauan Kompas.com, sebanyak tujuh aparatur sipil negara (ASN), seorang mahasiswa, dan enam pelajar tampak roboh satu per satu.
Kejadian itu mulai terjadi saat prosesi pengibaran bendera merah putih berlangsung.
Setiap peserta yang tidak kuat langsung dibawa bergiliran ke tempat teduh oleh petugas.
Para ASN ditangani di bagian selatan halaman kantor Pemkab, sedangkan pelajar dan mahasiswa dilarikan ke sisi barat.
Salah seorang peserta, Andika Fitrio A, mengaku pusing karena tidak sempat sarapan sebelum mengikuti upacara.
“Sejak pagi saya belum makan, ditambah panas terik, jadi tidak kuat,” kata Andika kepada Kompas.com.
Belasan peserta yang tumbang itu kemudian mendapat perawatan awal dari petugas Palang Merah Indonesia (PMI) Sumenep.
Petugas melakukan tindakan cepat, mulai dari pemeriksaan tekanan darah, suhu tubuh, hingga pijatan ringan dan pemberian minyak kayu putih.
Petugas PMI, Hamdi, mengatakan sebagian ASN yang dirawat mengalami tekanan darah rendah, kelelahan, dan sesak napas.
“Banyak yang kondisi fisiknya menurun karena berdiri di bawah terik matahari,” ujar Hamdi.
https://surabaya.kompas.com/read/2025/08/17/124920478/belasan-peserta-upacara-di-sumenep-tumbang-7-di-antaranya-asn