Jelang Reaktivasi, Lisensi Seluruh Personel Bandara Notohadinegoro Jember Masih Mati

JEMBER, KOMPAS.com - Menjelang reaktivasi pada 17 Agustus mendatang, lisensi seluruh personel Bandara Notohadinegoro Jember, Jawa Timur, masih mati dan belum diperpanjang. Padahal, lisensi menjadi prasyarat bandara bisa beroperasi.

Plt Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jember Gatot Triyono mengatakan, ada 14 personel yang sudah memiliki lisensi namun kedaluwarsa masa berlakunya.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, pihaknya telah meminta bantuan alias meminjam dua personel dari Bandara Trunojoyo, Sumenep.

"Mereka BKO (bawah kendali operasi) ke bandara kami (Notohadinegoro Jember)," katanya kepada Kompas.com, Kamis (14/8/2025).

Dua personel yang dimaksud ialah petugas pemadam kebakaran (PK) dan Aviation Security (Avsec), satu di antaranya bakal menjadi koordinator personel.

Menurutnya, selama masih ada salah satu koordinator yang berlisesnsi, bandara masih bisa beroperasi.

"Yang menilai kan Otban (otoritas bandara), itu diperbolehkan, mereka sudah melakukan pengawasan kepada kami," terangnya.

Gatot menjelaskan, sejak 2015, Bandara Notohadinegoro memang tak mempunyai PK berlisensi dan mendapatkan bantuan dari Otban.

Lebih lanjut, Gatot menuturkan, sudah menganggarkan biaya perpanjangan lisensi seluruh personel.

Hingga kini, pihaknya masih menunggu lembaga pendidikan yang membuka pendidikan dan pelatihan (diklat) bagi 14 personel bandara dalam waktu terdekat.

"Sudah dalam proses semuanya baik pembiayaan maupun rencana pelaksanaannya, namun masih menunggu ini (jadwal diklat)," katanya.

Diklat untuk perpanjangan lisensi diperkirakan akan dilaksanakan seminggu, bisa secara luring maupun daring.

Sebelumnya, Bupati Jember Muhammad Fawait telah mengumumkan pengaktifan kembali pelayanan penerbangan komersial di Bandara Notohadinegoro.

Peresmian direncanakan pada 17 Agustus mendatang.

Maskapai yang bakal digunakan ialah Fly Jaya dengan rute Jember-Jakarta di Bandara Halim Perdanakusuma dan sebaliknya.